Pagi pukul 06.30 Wita, Rabu (21/11/2007), petugas dari DKP Badung, menyusuri pantai Kuta untuk memungut satu per satu ikan mati yang terdampar.
Ikan tersebut dikumpulkan berdasarkan jenisnya dalam kantong plastik kemudian dikumpulkan pada sebuah ember besar. Dalam sekejap, mereka berhasil mengumpulkan tiga jenis ikan yang mati terdampar, yaitu ikan Lemuru, Pogot dan Cotek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengumpulkan sampel ikan, petugas juga mengambil sampel pasir serta air laut di sekitar tempat ikan mati ditemukan. Sampel ini digunakan untuk kelayakan air. "Apakah layak untuk mandi atau tidak," ujarnya.
Wisatawan cuek
Sementara itu, Lurah Kuta I Gede Suparta mengatakan kematian ribuan ikan di Pantai Kuta telah terjadi setiap tahun. Namun hingga kini belum diketahui penyebabnya. Peristiwa ikan mati ini sama dengan terdamparnya ribuan kubik sampah di Pantai Kuta setiap tahun.
Meskipun ribuan ikan terdampar di atas pasir putih Pantai Kuta, geliat pariwisata air di Kuta belum terpengaruh. Pasalnya, Balawista (Bala Penyelamatan Wisata Tirta) Pantai Kuta, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung dibantu para pedagang secara rutin membersihkan tumpukan ikan.
"Kita berusaha supaya ikan mati ini tidak menimbulkan bau amis yang bisa menggangu kenyamanan wisatawan. Hingga kini belum ada keluhan dari wisatawan," ujar Suparta.
(gds/ana)