Itulah yang terjadi pada Selasa (20/11/2007) ini. Dalam perjalanan dari Semarang menuju Blora, sejumlah staf DPP PDIP dan wartawan di bus 2 tak bisa menahan kencing.
"Duh kebelet pipis nih," kata seorang wartawan sambil duduk merapatkan kedua kakinya sebagai upaya menahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasanya menyiksa sekali terus menahan pipis. Padahal perjalanan menuju Blora harus ditempuh dalam waktu 2,5-3 jam. Dan tidak mungkin menghentikan iringan kendaraan yang cukup panjang dengan pengawalan lengkap tersebut.
"Gile nih nggak kuat gue," keluh seorang staf DPP yang sudah menahan kencing sejak berangkat dari Semarang.
Akhirnya staf tersebut memberanikan diri menelepon pimpinan rombongan yang berada di mobil pengawal di depan bus Megawati.
"Pak bisa nggak berhenti dulu. Ini kawan-kawan wartawan kebelet pipis," kata staf tersebut saat menelepon pimpinan rombongan.
"Nanti dikoordinasikan dulu dengan ajudan Ibu," jawab pimpinan rombongan.
Setelah menunggu jawaban beberapa saat, akhirnya rombongan menepi di sebuah pompa bensin di daerah Mijen, Jawa Tengah. Mobil voorijder menepi.
"Asyiiik... akhirnya," kata seorang wartawan sambil segera berlari turun menuju toilet.
Tak hanya satu, dua atau tiga wartawan, tapi nyaris setengah wartawan yang duduk di barisan belakang turun semua. Setelah melepaskan hasrat panggilan alam tersebut, 10 menit kemudian rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Aahhh... leganya.
(bal/ana)











































