Bullying Dipicu Budaya Feodal & Tekanan Kurikulum Sekolah

Bullying Dipicu Budaya Feodal & Tekanan Kurikulum Sekolah

- detikNews
Rabu, 14 Nov 2007 13:41 WIB
Jakarta - Aksi-aksi bullying alias menggencet dengan kekerasan pada remaja saat ini sudah semakin mengkhawatirkan. Remaja pun butuh wadah untuk menyalurkan bakat nonakademik yang terpendam akibat tekanan kurikulum sekolah terlalu berat."Saat ini tidak ada sarana untuk menyalurkan kreativitas remaja. Sehingga yang memiliki potensi nonakademik tidak memiliki wadah. Dan penyalurannya pun menyimpang, dengan adanya bullying," kata psikolog anak Seto Mulyadi dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (14/11/2007).Menurutnya, saat ini remaja di Indonesia penuh dengan tekanan. Terutama yang datang dari sekolah akibat kurikulum yang padat dan teknik pengajaran yang terlalu kaku."Tuntutan mereka itu terlalu tinggi dengan kurikulum yang ada. Sehingga sulit bagi remaja untuk menyalurkan bakat nonakademisnya. Penyalurannya ya dengan kejahilan-kejahilan dan menyiksa," jelas pria yang akrab disapa Kak Seto ini.Kak Seto menjelaskan, budaya feodalisme yang masih kental di masyarakat juga dapat menjadi salah satu penyebab bullying. "Sebagai wujudnya adalah timbul budaya senioritas, yang bawah harus nurut sama yang atas," tuturnya. (ary/sss)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads