Di Mata Diplomat Maroko, Indonesia Negeri Yang Unik
Rabu, 14 Nov 2007 08:10 WIB
Cirebon - Jika kita sering mencibir bangsa sendiri, ternyata hal berbeda ditunjukkan oleh bangsa asing. Mereka justru terkesima dengan keindahan serta kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Memang, rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput sendiri.Kekaguman atas Indonesia, disampaikan oleh Deputy Head of Mission kedubes Maroko untuk Indonesia, Driss El Mhouar. Tak seperti negaranya yang sempit, Indonesia menurut Dris adalah negara yang unik."D Indonesia ada banyak sekali suku, agama serta bahasa yang berbeda-beda serta pulau yang sangat banyak, tapi kok bisa bersatu ya?," ujar Driss di sela-sela sosialisasi The New Asia-Africa Strategic Partnership (NAASP) dan Museum Konferensi Asia-Afrika di Cirebon, Rabu (14/11/2007).Driss mengaku sudah berkeliling Indonesia mulai dari Bali, Riau, Makassar, Kalimantan dan daerah-daerah lain di Indonesia. "Ke Bali saya malah sudah tiga kali. Bali sangat unik. Di sana masyarakatnya masih tetap memegang teguh budaya setempat," kata Driss.Maroko atau di negara-negara Arab disebut dengan maghribi, menurut Driss juga tidak terlalu berbeda dengan Indonesia. Meski mayoritas penduduknya beragama Islam, kehidupan warganya sudah moderen."Sama seperti di Jakarta, jilbab tidak diwajibkan bagi wanita di Maroko," tutur Driss.Di Indonesia, seorang ulama tersohor asal Maroko juga menjadi legenda. Dia adalah Maulana Maghribi yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Makamnya saat ini berada di sebuah bukit di dekat Pantai Parangtritis, Yogyakarta."Saya juga pernah tahu keberadaan dia di Indonesia," ujar Driss dalam bahasa Inggris.Bertugas selama 3 tahun di Indonesia, membuat Driss semakin betah saja. Apalagi dia tidak mengalami masalah dengan makanan Indonesia. Menurut Driss, makanan Indonesia menyehatkan.Saat reporter detikcom memberi kartu nama, Dris terkaget-kaget. "Nama anda Khumaini? Kok bisa," ucap Dris heran. Hal senada juga dilontarkan oleh diplomat Aljazair, Hadjar Ammar. "Apa alasan nama anda Khumaini?" kata Dris.
(anw/aba)