Polisi Rilis Video Kekerasan Pembaitan Geng Motor

Polisi Rilis Video Kekerasan Pembaitan Geng Motor

- detikNews
Selasa, 06 Nov 2007 17:40 WIB
Bandung - Perang melawan geng motor di Bandung makin gencar dilakukan aparat kepolisian. Salah satunya dengan mengumpulkan guru BP dan kepala sekolah. Di hadapan mereka, polisi mempertontonkan video pembaiatan salah satu geng di Bandung yang penuh dengan kekerasan.Video berdurasi sekitar 20 menit itu ditayangkan di sela-sela sosialisasi pemberantasan geng motor di Bandung oleh Polresta Bandung Tengah kepada guru BP dan kepala sekolah SMP dan SMA yang ada di wilayah Bandung Tengah, bertempat di SMA 8, Jalan Solontongan, Selasa (6/11/2007).Gambar dalam video itu diawali dengan tulisan berwarna merah yang berbunyi "Pembaiatan Geng Motor Brigez". Kemudian muncul gambar kelelawar hitam yang merupakan simbol salah satu geng terbesar di Bandung ini.Tampak di gambar ada enam anak laki-laki bertelanjang dada tengah berbaris. Dilihat dari fisiknya, usia mereka tampaknya baru belasan tahun. Mereka adalah calon anggota. Lokasinya seperti di daerah pegunungan, karena rimbun dengan pepohonan dan juga ada sungai. Di hadapan mereka, berdiri kurang dari 10 orang dengan pakaian lengkap membelakangi kamera. Tiba-tiba, satu per satu anak laki-laki bertelanjang dada itu ditampar, ditonjok dan ditendang bagian perutnya bertubi-tubi. Bahkan ada satu anak yang menjadi bulan-bulanan 'senior'.Selanjutnya, calon anggota baru itu disuruh melepaskan celana panjangnya. Hingga hanya celana dalam yang mereka pakai. Kembali para senior itu menampar, memukul, dan menendang. Ada beberapa calon anggota yang jatuh terjengkang dan tersungkur.Masih hanya menggunakan celana dalam, si calon anggota diajak duel oleh seniornya. Satu lawan satu. Mungkin karena kelelahan atau takut, tidak ada satu pun calon anggota yang mengungguli seniornya. Mereka tetap menjadi bulan-bulanan.Kekerasan yang dialami pun masih berlanjut. Kini, enam orang calon anggota itu disuruh berduel dengan sesama calon anggota. Baku hantam pun terjadi. Para senior hanya tertawa.Setelah itu, mereka kembali disuruh berbaris. Dan sudah bisa diduga, enam calon anggota ini pun kembali mendapat pukulan dan tendangan.Kemudian, mereka kembali mengenakan celana panjangnya dan disuruh masuk ke dalam sungai. Kaus milik mereka dimasukan ke dalam sungai hingga basah.Dengan kaus dan celana panjang yang basah, mereka disuruh berlari dan kembali berbaris. Kembali enam calon anggota ini mendapatkan kekerasan.Ngeri SekaliVideo ini adalah dokumen Sat Intelkam Polwiltabes Bandung. Sepanjang tayangan video ini, terdengar celetukan dari arah para guru yang menunjukkan kengerian dan keprihatinan mereka. "Wah ngeri sekali," celetuk seorang guru.Menurut Kapolresta Bandung Tengah AKBP Mashudi, sosialisasi ini sengaja dilakukan oleh jajaran kepolisian agar para guru menjadi waspada jika melihat gerak-gerik anak didiknya berubah."Dalam kesempatan ini pun ada beberapa kesepakatan, di antaranya orangtua dan pihak sekolah bersepakat jika ada anak didiknya yang terlibat geng motor akan dikeluarkan," ujar Mashudi.Kesepakatan lainnya, kata Mashudi, pihak sekolah harus mendata motor siswa dan melaporkannya ke kepolisian. Motor yang lengkap surat kendaraannya, akan ditempeli stiker yang bertuliskan "Bandung bermartabat". (ern/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads