Jangan Biarkan Dukun Bertindak Tangani Kanker Payudara
Selasa, 30 Okt 2007 14:39 WIB
Jakarta - Kanker payudara merupakan penyakit yang mematikan. Jumlah penderitanya pun tak sedikit. Sayang, banyak penderita justru memilih ke dukun alias pengobatan alternatif. Ujung-ujungnya, malah bertambah parah.Banyak penderita yang baru berobat ke dokter setelah menderita kanker payudara stadium tinggi. Ada karena telat mendeteksi, dan ada pula yang berobat ke dokter setelah gagal dengan pengobatan alternatif."Pasien banyak yang berobat di sana (dukun). Kalau sudah gagal, baru datang ke medis dan sudah tidak bisa ditolong lagi," kata ahli kanker dr Ronald A Hukom SpPD-KHOM di Yayasan Kanker Indonesia, Jl Lebak Bulus Tengah, Jakarta Selatan, Selasa (30/10/2007).Menurut Ronald, tayangan televisi mengenai kesehatan kini beberapa ada yang sulit untuk dicerna. Acara itu bahkan disiarkan televisi swasta pada hari libur."Dalam pengobatan, saya sering melihat acara televisi dan yang muncul pakar tradisional yang mungkin memberi informasi yang tidak masuk dalam kepala. Itu bisa dibilang acara yang tidak mendidik," ujarnya.Ronald tak menampik, setiap orang boleh memakai herbal atau suplemen, tapi pengobatan tetap yang utama."Jadi tetap harus ke dokter. Tapi memang masyarakat kita masih senang dengan pengobatan tradisional," imbuhnya.Ronald menjelaskan, kanker payudara yang ditemukan pada stadium awal seperti 1 dan 2, harapan sembuhnya mencapai 70 persen. "Untuk stadium 1 dan 2, kalau diambil 100 pasien, dalam 5 tahun masih 70 orang bersih. Sedangkan 30 lainnya belum beruntung," ujarnya.Ronald menceritakan, di RS Dharmais, untuk pasien kanker yang baru masuk pada stadium 3 bisa juga sembuh. Dalam 5 tahun, bisa 40 hingga 50 persen tidak kambuh. Sedangkan untuk stadium 4, dalam 5 tahun yang masih hidup tidak sampai 15 persen."Jadi yang harus diperhatikan deteksi sejak dini. Selain itu ada upaya pencegahan dengan ubah pola hidup dengan makanan yang sehat, jaga berat badan dan menghindari obat hormon," pungkasnya.
(mly/sss)