Jakarta - Kalau buku diibaratkan jendela dunia, maka mata sering disebut sebagai cermin dunia. Dengan mata, keindahan dunia bisa kita nikmati. Apa jadinya jika penglihatan kita terganggu? Dunia gelap gulita. Hati-hati! Catatan WHO menunjukkan penderita kebutaan semakin meningkat setiap tahunnya.WHO memperkirakan jumlah penderita buta di dunia mencapai 45 ribu orang dan 1/3 nya berada di ASEAN. Setiap menit, rata-rata 12 orang mengalami kebutaan. Satu di antaranya anak-anak."Faktanya 135 ribu orang menderita
low vision dan 45 ribu buta. Dalam setiap menitnya diperkirakan 12 orang buta, 4 orang berasal dari ASEAN. Penderitanya 90 persen dari negara berkembang," kata Direktur Bina Komunitas Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes Edi Suranto di Gedung Depkes, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (25/10/2007).WHO mengklasifikasikan gangguan mata ke dalam 6 kategori yakni kategori O dengan tajam penglihatan 6/6-6/18 yang artinya normal. Sedangkan pada kategori 1, tajam penglihatan 6/18-6/60 yang didefinisikan mengalami kerusakan penglihatan. Kategori 2, kurang dari 6/60-3/60 dengan definisi mengalami kerusakan penglihatan berat. Kategori 3, kurang dari 3/60-1/60 dengan definisi mengalami kebutaan. Begitu pula dengan kategori 4 yakni kurang dari 1/60-persepsi cahaya. Sedangkan kategori 5, tidak ada persepsi cahaya. Pada kategori ini dalam definisi buta total.
(mly/umi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini