Jakarta - Pada satu kondisi tertentu, depresi dan demam berdarah bisa mengakibatkan kematian penderitanya. Tapi ternyata depresi bisa jauh lebih berbahaya."Kalau orang yang terkena demam berdarah meninggal, ya hanya satu nyawa melayang. Tapi kalau depresi, sebelum bunuh diri bisa membunuh banyak orang," ujar Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Depkes Yulizar Darwis.Hal itu disampaikan dia dalam simposium pendidikan di Gedung Pancagatra Lemhannas, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (25/10/2007).Yulizar mengingatkan peristiwa penembakan di kampus Virginia Tech University, AS, oleh seseorang bernama Chou. Atau ibu rumah tangga di Bandung yang tega menghabisi nyawa anak-anaknya beberapa waktu lalu.Perkembangan jiwa seorang anak, lanjut Yulizar, terkait pula dengan lingkungan dan pola pengasuhan.Dia mengingatkan, orangtua jangan terlalu sering memberikan larangan pada anak. "Kalau terlalu sering dibilang 'jangan' terkadang bisa mematikan otonomi diri dan rasa kompetisi dan hilangkan inisiatif diri. Anak bisa depresi," beber Yulizar.Dia juga mengingatkan, menyerap ilmu pengetahuan dan informasi jauh lebih penting bagi seorang anak daripada ranking di rapor semata. "Lebih baik kan kalau mereka menghayati sehingga bisa melakukan internalisasi," kata dia.
(nvt/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini