Para Pendatang Baru di Ibukota Masih Takut-takut

Para Pendatang Baru di Ibukota Masih Takut-takut

- detikNews
Minggu, 21 Okt 2007 14:15 WIB
Jakarta - Bus dari beberapa daerah di Jawa Barat seperti Garut, Subang, dan Bandung, baru saja tiba di Terminal Kampung Rambutan Jakarta. Tak lama, keluar wajah-wajah bertampang bingung dari bus tersebut.Kebanyakan dari mereka adalah kaum hawa yang berusia di awal 20-an. Kedua tangan mereka rata-rata sibuk menjinjing bawaan. Kardus mie instant yang dibebat tali plastik, ataupun tas bepergian. Sementara di punggungnya menggelayut tas punggung sarat muatan.Mereka celingukan. Tampang bingung terbaca jelas dari wajah-wajah itu. "Ini terus ke mana ya," desis salah satu perempuan itu pelan, Minggu (21/10/2007)."Ayo ke sini," kata perempuan bertampang lebih percaya diri sambil menarik tangan perempuan bingung itu.Meski bertampang kebingungan, namun mereka enggan mengaku berasal dari daerah. Mereka mengaku sebagai warga Jakarta yang baru pulang dari mudik.Namun banyak juga yang mengaku datang ke Jakarta untuk mengunjungi saudara. Ida Farida (22) misalnya. Perempuan asal Subang, Jawa Barat ini baru sekali datang ke Jakarta."Niatnya bukan kerja, tapi menengok bibi di Pondok Gede. Rencananya 1 minggu," katanya lirih sambil menatap curiga ke arah detikcom.Rosnita (23) lebih terbuka. Dia mengaku datang ke Jakarta lantaran diajak temannya. Perempuan asal Garut, Jawa Barat ini, ditawari bekerja di sebuah home industry bidang makanan di kawasan Cimanggis.Rustami (30) asal Bandung juga datang ke Jakarta dengan alasan kerja. "Saya tadinya kerja di Bandung jadi PRT. Lalu teman saya telepon dan mengajak kerja jadi PRT di Pondok Indah. Bukan lewat agen, tapi diajak teman," tuturnya.Kepala Terminal Kampung Rambutan Holil Effendi mengatakan, kebanyakan para pendatang pada tahun ini enggan mengaku sebagai pendatang baru. Mereka takut, lantaran Pemprov DKI akan menggelar operasi yustisi untuk menertibkan para pendatang tersebut."Jadi ya ngakunya orang Jakarta, atau datang ke Jakarta untuk menengok saudara," jelas Holil. (nvt/fiq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads