Kutbah Id Isi Kampanye di Binjai

Kutbah Id Isi Kampanye di Binjai

- detikNews
Sabtu, 13 Okt 2007 10:35 WIB
Binjai - Macam-macam cara berkampanye di era pilkada langsung ini. Kutbah Id yang harusnya berisi pesan-pesan moral, eh malah berisi kampanye seorang kandidat calon gubernur.Cerita ini nyata. Terjadi di Kota Binjai, Sumatera Utara, pada saat rukun Salat Id masih berlangsung di Lapangan DI Panjaitan, Binjai, pada Sabtu (13/10/2007) pagi ini.Peserta Salat Id lumayan banyak, hampir 2.000 orang. Salah satu anggota jamaah adalah Walikota Binjai yang juga ketua DPD Golkar Sumut, Ali Umri. Di sekeliling lapangan pun berjejerlah foto-foto Ali Umri. Kalau foto saja, jamaah tidak keberatan.Nah, bisik-bisik mulai terjadi ketika khatib Pandapotan Harahap naik mimbar sesaat setelah Salat Id selesai. Sesuai rukunnya, kutbah harus didengarkan supaya lengkap Salat Id-nya.Pandapotan pun mulai berkutbah. Perlahan-lahan, barulah para jamaah sadar, Pandapotan bukannya berkutbah melainkan berkampanye.Isi kutbahnya selama 7 menit hanya berbicara keberhasilan sang Walikota Ali Umri. Untuk diketahui, Ali Umri juga sedang mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara.Jamaah Salat Id semakin gelisah. Kok kutbah menjadi kampanye terselubung? Kampanye eh kutbah sedang klimaksnya, seorang anggota jamaah berdiri."Ini sih bukan masalah Idul Fitri, tapi masalah kampanye," cetusnya di tengah keramaian jamaah. Dia pun langsung berjalan meninggalkan lapangan.Jamaah lain kemudian ikut membubarkan diri meninggalkan lapangan. Sehingga tersisa hanya seperempat dari jamaah semula."Bagaimana kami tidak bubar, seharusnya isi ceramah soal Idul Fitri, mengapa isinya kampanye soal keberhasilan Walikota. Akhirnya kami bubar" kata seorang jamaah bernama Fondra kepada detikcom.Fondra meninggalkan Salat Id ketika khatib mengatakan Ali Umri berhasil membuat sekolah di Kota Binjai gratis. Karena itu sewajarnya Ali harus mendapatkan dukungan."Apanya yang gratis, anakku aja sekolah membayar," kata Fondra dengan kesal.Fondra pun, seperti ratusan orang lainnya, memilih tidak melengkapi rukun Salat Id-nya. Mereka pun pulang dengan bisik-bisik tentang sang walikota, Ali Umri. Walah! (aba/aba)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads