Jamaah An Nadzir: Salat Ied Kami Berpatokan pada Alam
Kamis, 11 Okt 2007 09:08 WIB
Gowa - Jamaah An Nadzir telah melaksanakan salat Idul Fitri (Ied). Mereka mengaku mepunyai dasar dalam menentukan waktu salat Ied ini."Karena menurut perhitungan kami berdasarkan pada bulan yang terbit (Syawal) juga ditunjang faktor alam lainnya seperti hujan dan guntur," kata Ustadz Lukman A Bakti, yang juga merupakan salah seorang pimpinanan jamaah An Nadzir usai salat Ied di Keluarahan Buttadidia, Kecamatan Bontomarano, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (11/10/2007).Menurut dia, inti dari dasar aturannya yakni tentang perpisahan bulan. "Di akhir bulan posisi bumi, bulan dan matahari sejajar. Jika pergeseran bulan mulai terjadi maka telah muncul bulan baru, tandanya biasanya terjadinya pasang di belahan timur dan barat. Karena kita berada di timur maka kita melihat di wilayah timur," urai Lukman.Menurut Lukman dari pantauan yang telah mereka lakukan selama 4 hari, mereka telah melihat ada bulan sabit dan malam yang terakhir terjadi pada pukul 05.30 Wita. "Sebenarnya Syawal sudah masuk sejak kemarin, pukul 14.00 Wita siang," tandasnya.Sekitar 800 jamaah An Nadzir menggelar salat Idul Fitri. Mereka melaksanakannya di sebuah lapangan terbuka yang terletak di Keluarahan Buttadidia, Kecamatan Bontomarano, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Salat Ied dilakukan tepat pukul 07.00 Wita.
(ndr/)