Seniman Maluku Kumpul Bahas 'Rasa Sayange' Kamis
Rabu, 03 Okt 2007 13:39 WIB
Ambon - Seniman Maluku meradang lagu Rasa Sayange menjadi jingle pariwisata Malaysia 'Truly Asia'. Seniman Maluku pun akan berkumpul untuk menyikapi.Adalah Kepala Taman Budaya Maluku, Semy Toisutta, yang mensponsori pertemuan itu. Semy dkk akan megeluarkan rekomendasi penting terkait lagu yang diyakininya merupakan lagu rakyat Maluku tersebut."Saya sudah kontak semua teman-teman musik, pencipta, budayawan Maluku untuk membicarakan persoalan ini," katanya saat ditemui detikcom di kantor Taman Budaya Maluku, Jl Ina Tuny Karang Panjang, Ambon, Rabu (5/10/2007).Salah satu penulis kebudayaan Maluku, Viktor Manuhutu, juga menyatakan bahwa lagu Rasa Sayange adalah lagu rakyat Maluku. "Lagu itu, setahu saya, penciptanya NN (no name). Tapi itu lagu rakyat Maluku yang ratusan tahun lalu sudah dinyanyikan para pendahulu kita," ujarnya pada detikcom. Menurutnya, dari dialeknya sangat kental bahasa Maluku. Kelemahan lagu-lagu Ambon adalah zaman dulu tidak mencantumkan penciptanya. "Untung saja lagu Sayang..Eee milik Masadda tidak diklaim," ujarnya.Viktor mengaku, jika orang Maluku kurang mempunyai penghargaan terhadap seniman. "Orang Maluku itu lebih menghargai kerja PNS dari seniman," tudingnya. Baik Semy Toisutta maupun Viktor Manuhutu, meminta otoritas yang mengatur hak cipta untuk segera melegalisasi lagu Rasa Sayange sebagai lagu rakyat Maluku. "Kalau tidak dipatenkan, bisa saja lagu-lagu Maluku akan terus diklaim, termasuk budaya lainnya," ujarnya.
(han/nrl)