Ada Orang yang Menjegal Saya

Jakarta - Semakin tinggi pohon semakin kena angin. Itulah kiasan yang menjadi acuan calon anggota KPU Theofilus Walmuri. Pria asal Papua ini biasa saja menghadapi sorotan dirinya terlibat partai politik."Saya biasa saja. Kita yakin Tuhan menyertai karena ada pepatah Belanda, pohon semakin tinggi makin kena angin. Lihat saja rumput, mana ada yang kena angin. Jadi konsekuensinya ya saya harus siap mendapat sorotan masyarakat," kata Theofilus.Hal ini disampaikan Theofilus sebelum mengikuti fit and proper test calon anggota KPU di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2007).Theofilus menduga ada orang ingin menjegalnya. "Saya menduga ada orang yang menggaet saya," ujarnya seraya memperagakan kakinya hendak menjegal.Menurut dia, Pansel KPU sejak awal tidak menanyakan keterlibatannya dalam partai politik."Waktu di awal, saya tidak ditanya oleh Pansel. Tetapi ini justru terungkap ketika sudah mau masuk 7. Saya kira ini ada politik kotor," kata Theofilus.Theofilus juga mengaku tidak pernah melihat Form 5A yang menyebutkan larangan anggota politik menjadi calon anggota KPU."Saya sendiri tidak tahu dan tidak melihat form itu. Tetapi memang saya pernah menjadi caleg 2004 Partai Demokrat karena kebetulan kakak saya wakil ketua PD Papua. Tetapi itu akhir menjelang pendaftaran di KPU, mereka yang mengurus, saya tidak tahu," bebernya."Saya baru pulang dari Namibia tahun 2003 tiba-tiba oleh kakak ditawarkan menjadi caleg, tetapi saya bukan orang Partai Demokrat, justru saya kader Golkar, tetapi sudah selesai tahun 2003 waktu saya diutus ke PBB. Sebagai warga negara saya punya hak untuk maju kecuali saya warga Papua yang mau membangun negara Papua," lanjut Theofilus yang mengenakan jas warna hitam ini. (aan/sss)