58 Ribu Siswa Aceh Timur Putus Sekolah

Banda Aceh - Aceh Timur adalah salah satu daerah masih tertinggal di Indonesia. Jumlah anak putus sekolah cukup tinggi, mencapai 58 ribu.Jumlah anak yang putus sekolah itu, belum ditambah anak yang tidak sekolah sebanyak 7.900 anak. Hanya 1.500 anak saja yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. "Ketertinggalan ini semakin diperparah dengan kurangnya sarana dan prasarana sekolah," kata Bupati Aceh Timur Muslim Hasballah di Peurelak, Aceh, dalam kunjungan Menteri Pembangunan Daerah tertinggal Lukman Edy ke Aceh Timur, Senin (1/10/2007).Ketertinggalan ini, lanjut Muslim, tidak hanya dalam bidang pendidikan. Infrastruktur seperti listrik dan jalan pun masih jauh dari memadai. Dari 407 desa di Aceh Timur, 169 desa masih belum teraliri listrik, sedangkan 160 desa lainnya sudah menggunakan genset, dan sisanya sudah teraliri listrik.Kabupaten yang hanya memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 7 miliar ini hingga saat ini 116 desanya tertinggal, karena selain infrastruktur jalan dan listrik, sarana pendidikan dan kesehatan belum memadai."Bahkan kami belum mempunyai rumah sakit tingkat kabupaten. Hanya memiliki 20 puskesmas dan 24 dokter saja," ujarnya.Infrastruktur jalan masih ada sekitar 74,6 kilometer yang masih sama sekali belum diaspal alias jalan tanah. Jembatan penghubung sepanjang 662 meter juga masih butuh perbaikan.Menanggapi ketertinggalan ini Lukman Edy tetap akan memberikan bantuan sesuai porsi alokasi anggaran. Untuk tahun 2008, dana program pembangunan masyarakat sebanyak Rp 30 triliun untuk seluruh Indonesia. Sedangkan pembangunan masyarakat terpadu lainnya, kerja sama Kementerian Negara PDT dan departemen lain mencapai Rp 60 triliun, sehingga total dana pemberdayaan masyarakat 2008 Rp 90 triliun."Ini merupakan yang terbesar di dunia. Kalau untuk Aceh Timur tetap disamakan dengan kabupaten-kabupaten lain," ujar dia.Kabupaten Aceh Timur memiliki 7 kecamatan, 407 desa, dengan jumlah penduduk sekitar 350 ribu jiwa. PAD dari sektor pertanian padi, kelapa sawit, kakao dan karet. Sedangkan alokasi APBD, lebih dititikberatkan pada sektor pembangunan usaha kecil. (nwk/nrl)