MUI DIY: Ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah Sesat
Kamis, 20 Sep 2007 16:07 WIB
Yogyakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan ajaran Al Qiyadah Al Islamiyah yang dianut Irawan, Tugiman dan Sunarto warga Sedayu Bantul jelas-jelas sesat. Sebab, ajaran itu telah menyimpang dari ajaran agama Islam, yakni tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai rasulullah.Hal itu dikatakan Ketua MUI DIY H Thoha Abdurrahman kepada detikcom melalui telepon, Kamis (20/9/2007). "Itu jelas menyimpang dan sesat, karena Nabi Muhammad SAW sebagai rasul sudah diganti. Masalah ini sudah kami laporkan ke MUI Pusat," kata dia. Meski MUI DIY belum mengeluarkan fatwa secara resmi, kata dia, MUI DIY telah menyatakan ajaran itu sesat dan menyimpang jauh dari ajaran Islam. MUI sudah menerima laporan itu dari polisi maupun Kejaksaan Negeri Bantul mengenai kasus tersebut. Oleh karena itu, setelah mendapat laporan dan berkoordinasi dengan kepolisian, pihaknya langsung melaporkan ke pengurus MUI Pusat. "Dalam waktu dekat sudah akan ada surat fatwa resmi. Kami tidak ingin warga Yogya jadi resah karena kasus ini," tegas Thoha.Dia mengatakan, dari cara pengajarannya yakni salat wajib 5 waktu itu tidak wajib dilakukan oleh anggota Al Qiyadah Al Islamiyah, namun yang penting adalah salat lail atau salat malam. Demikian pula dengan masalah rukun Islam yang lain yang tidak perlu dijalankan, karena ajaran Islam belum tegak. "Kalimat syahadat diganti jelas menyimpang dan sesat. Apalagi kalimat Muhammad Rasulullah diganti Al Masih Al Ma'wud Rasulullah," kata dia.Berdasarkan penelusuran detikcom, Irawan yang lulusan SLTA itu sebelum menjadi anggota pengajian Al Qiyada Al Islamiyah, sehari-harinya bekerja sebagai pedagang buku-buku Islam di kawasan Masjid kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan beberapa tempat di Kota Yogyakarta. Namun belum diketahui, sejak kapan Irawan bergabung dengan kelompok Al Qiyadah Al Islamiyah.Dimungkinkan dia bergabung sejak bulan April 2006. Baru dua bulan kemudian atau bulan Juni 2006, dia mengajak dua orang tetangganya Tugiman dan Sunarto untuk ikut pengajian. Dia bergabung setelah mengenal seseorang kenalannya yang sampai sekarang masih dalam pencarian anggota kepolisian.
(bgs/asy)