Bisnis Ah...uh di Rutan Salemba
Rabu, 19 Sep 2007 14:27 WIB

Jakarta - Meski namanya rumah tahanan (rutan), tapi Rutan Salemba tak selalu terlihat angker. Apalagi bila wanita berpakaian seksi mulai keluar masuk rutan saat hari telah gelap. Wanita-wanita yang mengumbar auratnya itu hilir mudik dengan santai tanpa mengenal waktu, termasuk di malam bulan Ramadan.Padahal sudah jelas-jelas di pagar pintu masuk rutan terpampang papan pengumuman "Jam Besuk Tahanan 09.00 15.00 WIB", tetapi sipir penjara tetap membiarkan mereka masuk.Lalu siapa sebenarnya mereka? Bila Anda menganggap mereka pekerja seks komersil (PSK), maka Anda benar."Itu sih bukan penjenguk tahanan tapi habis gituan," kata seorang tukang ojek Wawan (45) yang biasa mangkal di depan rutan Salemba, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2007) malam.Perempuan hot yang leluasa masuk rutan itu kebanyakan berasal dari kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Soal tarif, itu sih tergantung nego dan goyangannya."Dari 500 ribu hingga jutaan," ujarnya seraya tertawa lebar.Terus 'main'-nya di mana? Kan rutan isinya sel semua?Mendengar pertanyaan itu, Wawan langsung tertawa terbahak. Dia menjelaskan jika dalam rutan ada sewa tempat untuk berhubungan intim. Tahanan umumnya menggunakan prinsip TST alias tahu sama tahu, dengan sipir penjara."Kalau mainnya di kamar mandi bayar Rp 50 ribu. Tapi kalau di kamar tidur, Rp 500 ribu per jam," katanya sambil menunjuk lantai teratas gedung paling depan rutan.detikcom mencoba mengkonfirmasikan 'temuan' ini pada salah seorang sipir penjara. ""Lah kayak nggak tahu aja," kata petugas itu dengan tawa lepas.Aksi korek-korek info belum lengkap bila belum ada informasi dari pemeran utamanya. Silvi (31) bersedia membagi sedikit kenakalannya di rutan.Ditemui di warung masakan Padang di depan rutan, Silvi mengaku baru saja melayani tahanan asal Nigeria. Tempatnya di suatu kamar yang ada tempat tidurnya."Tarif saya, ya bisa hidup layaklah di Jakarta," cerita perempuan berkaos ketat itu dengan centil. Wawan bercerita kalau hari Selasa malam tidak ada apa-apanya dibandingan dengan hari Sabtu malam dan Minggu malam. Di akhir pekan rutan sungguh ramai.Sepanjang pengamatan detikcom, para wanita penghibur itu rata-rata 'berkunjung' ke dalam rutan selama 3-4 jam. Padahal batas waktu kunjungan yang diizinkan maksimal hanya 15 menit.Aib yang sudah menjadi rahasia umum ini dibantah keras oleh Dirjen Lapas Depkum HAM Untung Sugiyono. "Wah nggak bener tuh," ujarnya saat dihubungi Rabu (19/9/2007).
(gah/nrl)