Sejumlah Daerah Sambut Tahun Baru dengan Doa Bersama

Detik Pagi

Sejumlah Daerah Sambut Tahun Baru dengan Doa Bersama

Trypama Randra - detikNews
Rabu, 31 Des 2025 07:58 WIB
Jakarta -

Sejumlah daerah memutuskan untuk meniadakan perayaan Tahun Baru 2026. Hal ini dilakukan sebagai bentuk empati dan solidaritas kepada korban bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Nantinya, perayaan pesta kembang api dan hiburan meriah khas tahun baru akan diganti dan diisi dengan doa Bersama dan pengumpulan donasi.

Di DKI Jakarta, perayaan tahun baru 2026 akan diisi dengan doa bersama. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta para pengisi acara seperti penyanyi dapat memberikan pesan kemanusiaan dalam acara perayaan tahun baru.

"Jadi untuk acara akhir tahun kemarin kebetulan kami rapat secara khusus, akan ada doa bersama seluruh agama. Kemudian saya meminta juga penyanyi-penyanyinya adalah yang message-nya, pesannya adalah bersifat kemanusiaan," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramono menuturkan acara perayaan tahun baru 2026 di Jakarta dilakukan di delapan titik. Dia ingin perayaan di delapan titik itu membawa pesan kepedulian untuk para korban bencana di sejumlah daerah.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta akan membuka donasi untuk para korban bencana. Donasi akan dilakukan menggunakan Qris bekerja sama dengan Bank DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Dan secara khusus kami akan membuka donasi maka besok itu QRIS bekerja sama dengan bank DKI Jakarta, siapapun yang mau mendonasikan, berapa saja, dengan rasa syukur kami akan menerima itu. Dan semua hasil yang terkoneksi dari donasi itu akan kami salurkan untuk korban bencana," imbuhnya.

Pesta Kembang Api di Jambi Ditiadakan

Pemerintah Provinsi Jambi resmi membatasi perayaan malam pergantian Tahun Baru 2026. Pemprov mengimbau masyarakat untuk mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang positif salah satunya meniadakan pesta kembang api.

Pemprov Jambi mengimbau seluruh pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal, pelaku usaha, serta masyarakat luas agar mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang lebih positif, sederhana, dan bermakna.

Perayaan diharapkan difokuskan pada refleksi akhir tahun, doa bersama, serta kegiatan sosial yang tidak mengganggu ketertiban umum.

"Sebagai bentuk refleksi dan penguatan nilai kebersamaan, Pemprov Jambi juga akan menggelar doa lintas agama pada malam pergantian tahun nanti. Kegiatan ini akan dipusatkan di Arena Eks MTQ, dengan menghadirkan ulama nasional Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf," kata Kadis Budaya dan Pariwisata Jambi Imron Rosyadi, Minggu (28/12/2025).

Kapolda Jabar Larang Pesta Kembang Api

Sejalan dengan imbauan Kapolri, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengajak masyarakat Jawa Barat untuk tidak menggelar pesta kembang api saat malam pergantian tahun. Imbauan tersebut disampaikan sebagai bentuk empati dan keprihatinan terhadap para korban bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera.

"Pada saat ini, Indonesia dalam keadaan prihatin, karena sebagian dari masyarakat kita khususnya yang berdomisili di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, itu sedang mengalami musibah dan korban bencana alam," kata Rudi kepada awak media, Selasa (30/12/2025).

Sebagai alternatif perayaan malam tahun baru, Kapolda Jabar mengajak masyarakat untuk menggelar doa bersama, baik di lingkungan keluarga maupun komunitas.

"Pada pergantian tahun ini kita diminta dianjurkan doa bersama, mohon kepada Allah SWT supaya bencana ini tidak melanda kita kembali dan saudara-saudara kita diberikan kemudahan untuk hidup normal," jelasnya.

Surabaya Sambut Tahun Baru dengan Doa Bersama

Semetara itu, Pemerintah Kota Surabaya akan mengawali malam pergantian Tahun Baru 2026 dengan doa bersama lintas agama di Balai Kota Surabaya pada (31/12/2025). Doa bersama ini menjadi penanda perayaan tahun baru yang dikemas sederhana, khidmat, sekaligus bentuk kepedulian terhadap masyarakat di Sumatera dan sejumlah wilayah lain yang terdampak bencana alam.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan, doa lintas agama telah menjadi tradisi yang dirawat setiap malam tahun baru. Setelah doa bersama, masyarakat dipersilakan beraktivitas, namun diminta tetap menjaga ketertiban dan tidak merayakan secara hura-hura.

Doa lintas agama akan melibatkan seluruh unsur pemuka agama di Surabaya, mulai dari Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Khonghucu. Menurut Eri, kebersamaan dalam doa mencerminkan kerukunan warga Surabaya di tengah keberagaman latar belakang keyakinan.

Ia berharap, doa bersama lintas agama yang mengawali tahun baru ini dapat menjadi pengingat pentingnya rasa syukur, empati, dan refleksi diri dalam membangun kehidupan kota Surabaya yang beradab. "Mari kita mulai tahun baru dengan hati nurani dan kepedulian," tuturnya.

"Kita ingin punya rasa empati. Saudara-saudara kita masih dalam kondisi sulit setelah bencana, sehingga perayaan tidak perlu dilakukan secara berlebihan," kata Eri.

Saksikan pembahasan selengkapnya hanya di program detikPagi edisi Rabu (31/12/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads