Jakarta - Orangtua mana yang tidak mau anaknya bisa cas cis cus bahasa asing.Siapapun pasti bangga ketika melihat anaknya lihai memainkan biola. Agar si anak menjadi orang serba bisa, mereka pun diikutkan berbagai macam les.Dengan setumpuk aktivitas les setiap hari, si anak pun sibuk berat.Sampai-sampai kesempatan bermain nyaris tidak ada. Padahal bermain adalah hak asasi setiap anak."Agar bisa mengetahui potensi dan bakat anak, bisa dilakukan dengan tes sidik jari. Tes itu bisa memberi masukan banyak, agar anak bisa diberi pendidikan yang terbaik," ujar analis ujar analis sidik jari Al Gaan.Hal itu disampaikan dalam
talkshow and launch fingerprint testunderstanding your multiple intelligences through fingerprint di Hotel Garden, Jl Taman Kemang, Jakarta, Jumat (7/9/2007).Tes sidik jari mengandung nilai multiple intelligences yang membagiperilaku dan kecerdasan dalam berbagai aspek. Selanjutnya, aspek-aspek tersebut dianalisa secara seksama. Ada 8 nilai intelegensi yang bisa dianalisa melalui tes tersebut, yaitu logika, visual, fisik, musikal, naturalis, interpersonal, intrapersonal, dan verbal.Tes ini memang cukup mahal. Sekali tes, kita harus mengeluarkan uang Rp 1,5 juta. Untungnya, sidik jari manusia tidak akan berubah selama hidupnya. Dengan demikian, tidak perlu dilakukan tes rulang kali."Sidik jari akan di-
scan dengan alat khusus, setelah itu, akan dianalisa sekitar seminggu atau 10 hari. Nantinya akan keluar hasilnya yang oleh para analis bisa dikomunikasikan dengan orangtua anak tersebut, untuk memberi masukan bagaimana sebaiknya pendidikan si anak," imbuh Al.Meski tidak ada satu orang pun yang emmiliki sidik jari sama, namun ada 3 tipe utama sidik jari. Tipe itu adalah yang berbentuk
loop atau putaran kumparan,
whorls atau lingkaran, dan
arches yang bentuknya menyerupai bukit.Sidik jari seorang anak merupakan cetak biru genetik orangtuanya. Dan sidik jari ini mulai terbentuk ketika seseorang masih dalam bentuk embrio berumur 21 minggu.
(nvt/ken)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini