PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) meningkatkan standar keamanan pangan di atas kapal melalui sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Sertifikat HACCP diberikan kepada lima armada, yaitu KM Lambelu, KM Dobonsolo, KM Nggapulu, KM Sinabung, dan KM Bukit Raya, di KM Lambelu saat sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
Sertifikat HACCP diserahkan langsung oleh Direktur Layanan Sumber Daya Alam Sucofindo Darwin Abas kepada Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI Nuraini Dessy. Turut hadir Kepala Cabang PELNI Makassar Darman, Vice President Pelayanan Angkutan Penumpang PELNI Repona Indah Pertiwi, serta Vice President SBU Komoditi dan Solusi Perdagangan Sucofindo Tri Haryadi.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI, Nuraini Dessy, menyampaikan bahwa langkah ini menjadi bagian penting dari transformasi layanan perusahaan yang berkelanjutan khususnya pada aspek keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penerimaan Sertifikat HACCP untuk lima kapal PELNI pada tahun ini merupakan komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya terkait keamanan pangan di atas kapal. Ke depan, PELNI akan terus mendorong agar seluruh armada penumpang dapat memenuhi standar HACCP demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa," ujar Dessy, dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/12/2025).
Sertifikasi HACCP merupakan sistem manajemen mutu internasional yang berfokus pada identifikasi, evaluasi, dan pengendalian potensi bahaya pangan. Dengan diterapkannya standar ini, PELNI memastikan bahwa seluruh sajian makanan di atas kapal telah melalui proses pengawasan yang menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, hingga penyajian, termasuk aspek sanitasi lingkungan dan peralatan dapur kapal.
Lebih lanjut, Dessy menyampaikan bahwa pada tahun 2026, PELNI kembali mengusulkan lima armada lainnya untuk memperoleh sertifikasi HACCP, yaitu KM Gunung Dempo, KM Labobar, KM Tilongkabila, KM Ciremai, dan KM Binaiya.
"Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan kapal penumpang secara menyeluruh dan berkesinambungan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Cabang PELNI Makassar, Darman, menilai bahwa sertifikasi HACCP ini akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan PELNI, khususnya di kawasan Indonesia Timur yang menjadi salah satu wilayah dengan mobilitas penumpang laut yang tinggi.
"Kami memastikan bahwa perjalanan laut bersama PELNI tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga memberikan jaminan keamanan konsumsi makanan bagi seluruh penumpang," ujar Darman.
Sebagai informasi, pada tahun 2023 dan 2024, PELNI telah memperoleh Sertifikat HACCP untuk KM Dorolonda, KM Bukit Siguntang, KM Kelud, dan KM Awu. Dengan tambahan lima armada pada tahun ini, total ada sembilan armada PELNI yang telah mengantongi Sertifikat HACCP. Proses sertifikasi akan terus dilakukan secara bertahap hingga seluruh armada penumpang PELNI memenuhi standar keamanan pangan internasional.
(akn/ega)










































