Komitmen Komjen Suyudi Wujudkan Indonesia Bersih Narkoba lewat Gerakan Bersinar

Komitmen Komjen Suyudi Wujudkan Indonesia Bersih Narkoba lewat Gerakan Bersinar

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 19 Des 2025 10:17 WIB
Komitmen Komjen Suyudi Wujudkan Indonesia Bersih Narkoba lewat Gerakan Bersinar
Komjen Suyudi (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Komitmen Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto dalam memberantas narkoba diimplementasikan melalui kampanye gerakan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar). Suyudi mengajak semua pihak untuk terlibat dalam pemberantasan narkoba.

Salah satu program yang digelar oleh BNN untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya narkoba yaitu melalui Kemah Kebangsaan Bersih Narkoba (Bersinar) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/10/2025). Komjen Suyudi hadir dalam program itu didampingi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Farid Ahmad serta Koordinator Nasional Barisan Intelektual Strategi Objektif Delapan (BISON) Indonesia Ginka Febriyanti Ginting.

Dalam kesempatan itu, Suyudi menjelaskan tentang new psychoactive substances (NPS), narkotika jenis baru berbentuk cair yang memiliki lebih dari 1.340 varian kimia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini hati-hati, saya kasih tahu Adik-adik semua. Jangan pernah mau mencoba," kata Suyudi dalam pengarahannya.

ADVERTISEMENT

Suyudi mengakui remaja saat ini banyak menggunakan vape. Namun ia mengingatkan bahwa para bandar narkoba telah memanfaatkan vape sebagai sarana penyebaran narkotika.

"Keren nggak vape? Ya, gayanya sih keren, tapi masalahnya isinya. Ingat ya, isinya! Isi ulangnya itu loh. Ada yang berbentuk cartridge-cartridge kecil, ada juga yang disuntik. Saya kasih tahu, hati-hati!" tegas Suyudi.

Dia mengungkapkan hasil uji laboratorium terhadap 340 sampel liquid atau cairan yang digunakan untuk vape atau rokok elektrik. Hasilnya, ada sebanyak 12 sampel yang mengandung new psychoactive substances (NPS) atau zat psikoaktif baru.

"Saya kasih tahu, hati-hati, 340 sampel yang kita ambil dari BNN Republik Indonesia, 12 di antaranya narkotika. Jadi hasil lab kita, 21 etomidate. Ini sebentar lagi masuk golongan narkotika juga," kata Komjen Suyudi.

Suyudi mengimbau agar para pelajar ini semakin berhati-hati dan menghindari penyalahgunaan narkotika. Dia meminta para pelajar agar tidak coba-coba terhadap kandungan narkotika yang ada di vape.

"Nah ini, bandar-bandar jahat ini, makin pinter. Mereka susupin NPS-NPS ke dalam rokok-rokok elektrik ya, dengan isi-isi ulang cartridge-cartridge. Harganya nggak murah juga, Rp 2 juta sampai Rp 5 juta. Tiga kali Adik-adik isap itu ya, selanjutnya bisa nagih. Ngeri nggak? Ya, jangan main-main. Jangan main-main. Udah, narkotika, jangan pernah coba-coba. Jangan pernah iseng-iseng berhadiah narkotika. Jangan pernah," ujar Suyudi.

Suyudi menerangkan penggunaan vape di kalangan anak muda saat ini sedang marak. Namun, kata dia, rokok elektrik tersebut banyak dijadikan oleh bandar sebagai opsi dalam memperjualbelikan narkotika.

"Mereka dikemas di dalam rokok-rokok elektrik. Tahu rokok elektrik? Apa namanya rokok elektrik sebut? Vape. Nah. Keren nggak vape? Ya gayanya sih keren, yang jadi masalah adalah isinya. Ingat itu ya, isinya, isi ulangnya. Ada yang berbentuk cartridge-cartridge yang kecil-kecil segini. Ada yang disuntik. Betul nggak? Isi ulang, saya kasih tahu, hati-hati," terang Suyudi.

Penghargaan Tokoh Peduli Desa

Atas gerakannya yang terus mengkampanyekan bahaya narkoba ke seluruh elemen, Komjen Suyudi pun menerima penghargaan sebagai Tokoh Peduli Desa dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Merah Putih. Suyudi menegaskan bahwa pencegahan dan pemberantasan narkoba tidak bisa berjalan tanpa dukungan pemerintah desa.

Momen pemberian penghargaan itu diberikan dalam rangkaian acara Pelantikan Pengurus Apdesi Merah Putih serta Deklarasi Desa Bersinar, Selasa (25/11/2025).

Ketua MPO Pusat Apdesi, Agung Heri, menyampaikan penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan kontribusi Kepala BNN dalam mendorong penguatan program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di seluruh Indonesia.

Apdesi Merah Putih menilai Suyudi telah menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap pembangunan desa, khususnya melalui upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika yang kini tidak hanya mengancam wilayah perkotaan, tetapi juga pedesaan.

Dalam kesempatan tersebut, Suyudi menyampaikan apresiasi atas penghargaan tersebut. Dia mengatakan penghargaan itu dianugerahkan kepada seluruh jajaran BNN dan para kepala desa.

"Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi untuk seluruh insan BNN dan para kepala desa yang selama ini bekerja bersama menjaga generasi bangsa. Sinergi antara BNN dan desa adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," ungkapnya.

Lebih lanjut, Suyudi menekankan pentingnya memperkuat integrasi program Desa Bersinar ke dalam perencanaan pembangunan desa agar upaya pencegahan, pemberdayaan, hingga rehabilitasi dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Perlawanan Balik Bandar Narkoba

Selain melakukan pencegahan, BNN di bawah kepemimpinan Suyudi juga terus melakukan penindakan kasus. Beragam pengungkapan kasus dan penangkapan tersangka narkoba yang dilakukan BNN hingga akhir tahun ini pun tidak menutup kemungkinan adanya perlawanan balik yang lebih besar dari jaringan bandar narkoba. Kendati demikian, BNN menegaskan komitmennya untuk selalu menindak tegas pelaku peredaran narkoba di Indonesia.

Salah satu insiden perlawanan balik dari para pelaku narkoba itu terjadi saat BNN melakukan penggerebekan di Kampung Bahari. Tim BNN sempat mendapatkan perlawanan dari para pelaku yang melepaskan panah.

"Saat dilakukan operasi penindakan sempat terjadi perlawanan dengan busur panah, lemparan batu, kembang api, dan senjata tajam oleh kelompok jaringan narkoba tersebut, namun masih dapat dipukul mundur dan dikendalikan oleh tim di lapangan," kata Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN Brigjen Roy Hadi Siahaan kepada wartawan, Rabu (5/11).

Dalam video yang diterima, tampak petugas BNN bersama Brimob dengan seragam dan senjata lengkap datang ke Kampung Bahari. Petugas kemudian menangkap tersangka di sejumlah titik.

Pertama, petugas menangkap pelaku yang berada di pondok dengan tenda berwarna biru di pinggir rel. Pelaku yang terikat cable ties digiring petugas.

Selanjutnya, petugas menggerebek tenda diduga menjadi lapak narkoba. Di lokasi terlihat botol dengan sedotan warna hitam yang diduga digunakan untuk mengonsumsi narkoba.

Petugas kemudian menggerebek kos di lokasi. Di lokasi ini, petugas menangkap sejumlah pelaku. Kos ini terlihat berantakan. Para pelaku kemudian digiring ke luar kos. Di depan kos, tempat terjadi perlawanan.

Sejumlah orang sempat melawan petugas. Kembang api ditembakkan ke arah petugas, terdengar suara letusan kembang api dan asap muncul.

Narkoba Isu Kemanusiaan

Komjen Suyudi selalu menekankan pesan penting dalam memberantas penyalahgunaan narkoba. Suyudi menyatakan perang melawan narkoba harus dilakukan demi kemanusiaan.

"Sebagai Kepala BNN yang pertama kami akan mengembalikan eksistensi dan marwah BNN sesuai tupoksi dalam semangat kami 'War Drugs for Humanity'," kata Suyudi dalam jumpa pers pengungkapan kasus narkoba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10).

Dia mengatakan BNN bersama berbagai pihak berupaya menekan rantai pasok narkoba di Indonesia. Dia menyebutkan program pencegahan narkoba berbasis komunitas juga diperkuat.

"Kemudian, tentunya mengurangi demand narkoba agar rantai suplai makin melemah. Pendekatan preemtif dan edukatif terus kita perkuat," ujarnya.

Tonton juga video "Momen Buron Sabu Rp 5 T Dewi Astutik Dipulangkan dari Kamboja ke RI"

Halaman 3 dari 2
(knv/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads