Polres Serang memonitor dampak cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah hukum Polres Serang, Banten. Ada beberapa daerah terendam banjir dan satu rumah rusak akibat intensitas hujan selama beberapa hari.
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengatakan, hasil monitoring pada Kamis (18/12/2025) menunjukkan sejumlah wilayah mengalami genangan air. Selain itu, satu rumah roboh akibat bangunan lapuk yang tak kuat menahan intensitas hujan tinggi.
"Secara umum situasi masih terkendali, namun terdapat beberapa titik genangan air dan satu rumah roboh di wilayah Polsek Carenang," ujar Candra dalam laporannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil pemantauan, debit air di Bendungan Baru Pamarayan terpantau normal. Pada pukul 08.00 WIB, debit air tercatat di angka 261 meter kubik per detik dengan tiga pintu air dibuka. Status irigasi dan banjir dinyatakan normal dengan kondisi cuaca gerimis.
Di wilayah Polsek Cikande, genangan air setinggi sekitar 10 sentimeter terjadi di Perumahan Bumi Nagara Lestari Blok D, Perumahan Ketos Regency Desa Ketos, serta Kampung Koper Kompa, Desa Koper.
Rumah warga roboh di Serang, Banten (Foto: dok. Istimewa) |
Sementara itu, di wilayah Polsek Ciruas, genangan air akibat luapan irigasi sekunder terjadi di Kampung Cigelam, Desa Cigelam, dan Perumahan BCP 2. Ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 70 sentimeter dan berdampak pada sekitar 70 rumah warga.
Selain genangan, Polsek Carenang menangani kejadian rumah roboh di Kampung Produk, Desa Ragas Masigit, Kecamatan Carenang. Rumah milik Asnawi roboh sekitar pukul 02.00 WIB
"Akibat hujan deras yang berlangsung terus-menerus serta kondisi bangunan yang sudah lapuk," kata Condro.
Polres Serang memastikan akan terus melakukan pemantauan dan kesiapsiagaan guna mengantisipasi dampak lanjutan cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Serang.
Simak juga Video Banjir Bandang Susulan di Batu Busuk Padang, Warga Dievakuasi












































