Cegah Pengangguran Eks PMI, Program Desa Migran Emas-Tematik Disinergikan

Cegah Pengangguran Eks PMI, Program Desa Migran Emas-Tematik Disinergikan

Hana Nushratu - detikNews
Selasa, 16 Des 2025 14:58 WIB
Cegah Pengangguran Eks PMI, Program Desa Migran Emas-Tematik Disinergikan
Foto: dok. KemenP2MI
Jakarta -

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin menerima audiensi dari Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal RI (Mendes PDT), Yandri Susanto di Kantor KemenP2MI, Jakarta.

Pertemuan ini membahas arah kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dalam rangka tata kelola penempatan serta perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dalam pertemuan tersebut, Yandri menekankan pentingnya penataan serius terhadap pekerja migran yang berasal dari desa agar memberikan efek positif, baik saat berangkat maupun saat kembali sebagai purna migran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ingin di desa beri efek positif baik mereka pergi maupun pulang jadi purna. Artinya efek positif itu terasa," ujar Yandri, dalam keterangan tertulis, Selasa (16/12/2025).

Yandri juga mengajak kolaborasi intensif antara Kemendes PDT dengan KemenP2MI untuk mengintegrasi program Desa Migran Emas dari KemenP2MI dengan Desa Tematik dari Kemendes PDT.

ADVERTISEMENT

"Kita kolaborasi Desa Migran Emas dari KP2MI dan Desa Tematik dari Kemendes PDTT," beber Yandri.

Yandri mengaku masalah yang sering dihadapi adalah remitansi pekerja migran habis karena kurangnya lapangan kerja saat pulang. Sehingga, perlu pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.

Yandri pun mengundang Mukhtarudin untuk hadir pada perayaan Hari Desa Nasional pada 15 Januari 2026 di Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).

"Mohon kehadirannya Menteri Pak Menteri," kata Yandri.

Menanggapi, Menteri P2MI Mukhtarudin menegaskan upayanya untuk membuat penempatan kerja resmi bagi PMI menjadi lebih mudah, murah, dan aman.

Hal ini disampaikan Mukhtarudin dalam rangka memperkuat regulasi dan program pemberdayaan yang sedang digalakkan oleh Kementerian P2MI.

"Penempatan kerja resmi harus mudah, murah, dan aman. Itu yang sedang kami lakukan, dalam konteks tersebut, kami juga telah menyusun peraturan menteri agar kebijakan ini memiliki kekuatan dari sisi regulasi," ujar Mukhtarudin.

Salah satu program unggulan yang akan segera diluncurkan adalah Desa Migran Emas yang rencananya akan di-launching pada Hari Migran Internasional tanggal 18 Desember 2025 mendatang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Adapun program itu akan dikolaborasikan dengan Desa Tematik dari Kemendes PDT serta melibatkan kerja sama lintas kementerian, termasuk MoU dengan Kementerian Perdagangan RI (Kemendag) untuk mendukung Desa Ekspor.

"Program Desa Migran Emas nantinya akan kita tunjukkan bersama. Dalam konteks pemberdayaan purna migran, hal ini juga akan saya sambungkan, bahkan bisa kita perkuat," imbuh Mukhtarudin.

Mukhtarudin juga menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi pekerja migran dan keluarganya. Saat ini, sekitar 70% remitansi yang dikirim pulang masih bersifat konsumtif, sementara hanya 30% yang produktif.

Ke depan, kata Mukhtarudin, KP2MI ingin membalik pola ini agar porsi produktif lebih besar melalui edukasi pembukaan usaha, pengelolaan keuangan, dan perencanaan ekonomi.

"Literasi keuangan ini diarahkan agar pekerja migran lebih bijak dalam mengelola dan menggunakan uangnya. Materi literasi ini sudah dicetak, sudah disosialisasikan, sudah disampaikan melalui berbagai wawancara dan forum resmi," jelas Mukhtarudin.

Artinya, menurut Mukhtarudun, literasi keuangan tidak hanya diberikan saat Orientasi Pra-Pemberangkatan (OPP), vokasi, dan pelatihan, tapi juga kepada keluarga pekerja migran.

"Karena sering kali uang yang dikirimkan justru habis untuk konsumsi. Ada kasus uang dikirim ke keluarga, tetapi tidak dikelola dengan baik, bahkan menimbulkan persoalan baru dalam keluarga," ungkap Mukhtarudin.

Selain itu, Mukhtarudin bilang sosialisasi 'Migran Aman dari Daerah' menjadi krusial, mengingat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 Pasal 42 menegaskan tanggung jawab daerah dalam pelindungan migran.

Salah satu aspek penting yang ditekankan Mukhtarudin adalah penguatan komunikasi dan sinergi yang menjadi penting, mengingat masih banyak calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang menjadi korban penipuan akibat iklan lowongan kerja ilegal di media sosial.

"Edukasi Migran Aman itu mulai dari desa, agar terhindar dari penipuan," tegas Mukhtarudin.

Pada Hari Migran Internasional, KP2MI juga merencanakan pemberangkatan sekitar 1.035 pekerja migran secara resmi ke negara penempatan pada saat itu.

"Mari Kita keroyokan demi kesejahteraan pekerja migran. Kita kolaborasi Desa Migran Emas dari KemenP2MI dan Desa Tematik dari Kemendes PDTT," kata Mukhtarudin.

Program-program ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menjadikan pekerja migran Indonesia sebagai pejuang devisa yang sejahtera, aman, dan berkontribusi pada Indonesia Emas 2045 mendatang.

Simak juga Video 'Angka Pengangguran di Jakarta Terus Turun, Kini Sentuh 6,05%':

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads