Plt Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Imipas, Yuldi Yusman, buka suara soal kerusuhan warga negara asing (WNA) asal China di Ketapang, Kalimantan Barat. Dia mengatakan ada 26 WNA yang diamankan di Kantor Imigrasi Ketapang.
"Saat ini rencananya akan dilakukan proses pendalaman oleh pihak Polda. Kami mendapatkan laporan dari Kantor Imigrasi yang ada di wilayah Kalimantan Barat. Dan untuk WNA-nya saat ini sudah diamankan, sudah diamankan di Kantor Imigrasi Ketapang," kata Yuldi saat ditemui di Kantor Ditjen Imigrasi, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan jumlah WNA yang diamankan bisa saja bertambah. Namun Yuldi tak menjelaskan apakah seluruh WNA yang diamankan itu berasal dari China atau bukan.
"Jumlahnya ada 26 WNA yang sementara ini diamankan oleh Kantor Imigrasi Ketapang. Dan mungkin jumlah itu akan bertambah karena totalnya sebetulnya yang ada di sana itu ada 34 orang," ujarnya.
Yuldi menjelaskan alasan sejumlah WNA belum diamankan. Dia menyebut sebanyak dua WNA meminta izin untuk melakukan perpanjangan visa di Pontianak, seorang WNA sedang berobat karena sakit, dan tiga WNA berada di penginapan kawasan Tumbang Titi.
Sebagai informasi, sejumlah WNA asal China di Ketapang, Kalimantan Barat, diduga melakukan perusakan hingga penyerangan di kawasan perusahaan pertambangan emas PT Sultan Rafli Mandiri (PT SRM), Ketapang. Para WNA ini disebut membawa parang hingga airsoft gun saat melakukan perusakan. Setidaknya lima anggota TNI diserang dan dua kendaraan perusahaan diserang oleh WNA tersebut.
Lihat Video '15 WN China Serang Warga Sipil-5 TNI, Awalnya Terbangkan Drone':
(haf/haf)










































