Anggota DPR Anggap Surat Aceh ke Lembaga PBB Tak Maksud Sudutkan Pemerintah

Anggota DPR Anggap Surat Aceh ke Lembaga PBB Tak Maksud Sudutkan Pemerintah

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 16 Des 2025 14:15 WIB
Anggota DPR Anggap Surat Aceh ke Lembaga PBB Tak Maksud Sudutkan Pemerintah
Nasir Djamil. (Dok. DPR)
Jakarta -

Anggota Komisi III DPR RI dapil Aceh, Nasir Djamil, menilai surat Pemerintah Aceh ke dua lembaga PBB untuk meminta bantuan penanganan pascabencana sebagai hal wajar. Nasir Djamil menilai sikap yang dilakukan Pemerintah Aceh tak bermaksud untuk menyudutkan pemerintah pusat.

"Sebenarnya surat itu tidak ada yang luar biasa karena UNDP dan UNICEF itu setiap tahunnya punya program di Aceh. Karena itu, sangat wajar kalau Pemerintah Aceh menyurati kedua lembaga yang di bawah naungan PBB itu untuk membantu menanggulangi pascabencana di Sumatera dan Aceh khususnya," kata Nasir Djamil kepada wartawan, Selasa (16/12/2025).

Nasir mengatakan permintaan bantuan ke UNDP dan UNICEF bukan bermaksud menyudutkan pemerintah pusat. Nasir menilai Pemerintah Aceh bukan mengatakan pemerintah pusat tak mampu menangani bencana di tiga provinsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Permintaan kepada UNDP dan UNICEF bukanlah dimaksud untuk menyudutkan pemerintah pusat. Sebab, surat itu semata-mata atas dasar kemanusiaan," kata Nasir.

ADVERTISEMENT

"Surat itu mengandung misi kemanusiaan. Bukan ingin mengatakan bahwa pusat tidak sanggup menangani tiga provinsi yang mengalami banjir besar dan tanah longsor. Indonesia memiliki sila kedua dalam Pancasila yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab," sambungnya.

Legislator PKS ini berharap pemerintah pusat bisa memahami langkah yang diambil oleh Aceh. Nasir meminta bantuan yang masuk ke Aceh tak dipersulit dari tahapan birokrasi.

"Kita mengharapkan agar pusat bisa memahami langkah yang diambil oleh Gubernur Aceh yang menyurati kedua lembaga itu. Apalagi saat ini ada beberapa kelompok masyarakat di luar Indonesia yang ingin datang membawa bantuan. Diharapkan birokrasi untuk menerima bantuan berupa barang dan orang jangan dipersulit," kata Nasir Djamil.

"Solidaritas kemanusiaan antar warga negara tidak mungkin dicegah. Pusat harus memfasilitasi agar rakyat Aceh merasa terhibur dibantu oleh saudara-saudaranya se-Tanah Air dan juga dari luar negeri,' tambahnya.

Pemerintah Aceh sebelumnya melayangkan surat kepada dua lembaga PBB. Surat itu terkait permintaan bantuan untuk penanganan bencana paska banjir dan longsor yang terjadi di Aceh.

"Secara khusus Pemerintah Aceh secara resmi juga telah menyampaikan permintaan keterlibatan beberapa lembaga internasional atas pertimbangan pengalaman bencana tsunami 2004 seperti UNDP dan UNICEF," kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA dilansir detikSumut, Senin (15/12).

Muhammad mengatakan saat ini juga telah ada 77 lembaga beserta 1.960 relawan yang telah membantu penanganan bencana di Aceh. Mereka merupakan lembaga atau NGO lokal, nasional dan internasional serta keterlibatan relawan dam lembaga diperkirakan akan terus bertambah.

Beberapa lembaga disebut sudah masuk dalam Desk Relawan BNPB untuk Aceh seperti Save The Children, Islamic Relief, ABF, DH Charity, FKKMK UGM, Mahtan Makassar, Relawan Nusantara, Baznas, EMT AHS UGM, Koalisi NGO HAM, Katahati Institute, Orari, Yayasan Geutanyoe dan beberapa lainnya.

Simak juga Video: Mendagri Buka Suara soal Aceh Surati PBB Minta Bantuan Bencana

Halaman 2 dari 2
(dwr/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads