Personel polisi dari Brimob melakukan pembersihan Masjid Raya Al'Furqan pascabanjir yang melanda Aceh Tamiang. Sesuai instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, personel Brimob bergotong membersihkan area masjid yang penuh lumpur hingga masjid ini bisa kembali digunakan masyarakat untuk salat.
Berdasarkan video yang diterima detikcom, Selasa (16/12/2025), Satgas Aman Nusa II Aceh Tamiang membersihkan Masjid Raya Al Furqan yang berada di kota Kuala Simpang Aceh Tamiang pada Senin (15/12).
Polisi membersihkan area masjid yang penuh lumpur itu dilakukan selama 2 hari. Proses pembersihan itu dimulai dari area wudhu pria dan wanita serta dilanjutkan membersihkan ke area toilet dan seluruh area.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi Bersihkan Masjid Raya Al'Furqan Aceh Tamiang (Foto: Dok. Istimewa) |
Polisi Bersihkan Masjid Raya Al'Furqan Aceh Tamiang (Foto: Dok. Istimewa) |
Adapun proses pembersihan itu menggunakan sejumlah alat kebersihan seperti pompa penyedot lumpur, selang air, sekop, gerobak, ember, sapu, serta alat kebersihan lainnya.
Usai dibersihkan selama 2 hari, kini area masjid telah bersih dan dapat kembali digunakan untuk salat.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian Polri kepada masyarakat, khususnya dalam membantu pemulihan rumah ibadah agar kembali bersih, aman, dan nyaman digunakan untuk beribadah. Dengan semangat gotong royong, personel membersihkan sisa lumpur, sampah, serta genangan air yang masih tersisa di area masjid.
Kapolri Kerahkan Ribuan Personel Bantu Pemulihan Bencana
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengungkap, sebanyak 10.999 personel dikerahkan untuk membantu pemulihan bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Dia mengatakan Polri juga mengerahkan berbagai perlengkapan untuk membantu korban dan pemulihan wilayah.
Hal itu dipaparkan oleh Sigit di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2025). Jenderal Sigit mengatakan Polri juga mengerahkan tim disaster victim identification (DVI) untuk identifikasi jenazah serta tim trauma healing.
"Kekuatan personel Polri yang kita deploy 10.999 personel di mana kita bagi di Polda Aceh, Polda Sumut dan Polda Sumbar. Demikian juga kita menyiapkan tim DVI dan identifikasi untuk penanganan jenazah korban yang meninggal kemudian tim trauma healing," ujarnya.
Jenderal Sigit mengatakan tim siaga Brimob juga sudah siap untuk dikirim sebagai tim tambahan ke tiga provinsi terdampak bencana itu. Sigit kemudian mengatakan ada sejumlah peralatan hingga anjing K9 yang digunakan untuk mempercepat penanganan bencana.
"Sarana dan prasarana, untuk kapal kita kirim ke Polda Aceh satu kapal, Sumbar satu kapal, dan Sumut dua kapal, ini digunakan untuk mengangkut logistik yang akan kita salurkan ke wilayah-wilayah terdampak. Kemudian kita juga mengirimkan K9 untuk Aceh, Sumut dan Sumbar. Pesawat kita gunakan ada heli tiga di aceh, kemudian di sumut ada dua pesawat Fokker dan CN serta empat heli ini kemudian kami sesuaikan apabila dibutuhkan di Aceh kita geser ke Aceh, demikian juga sebaliknya. Di Sumbar ada satu heli," ujarnya.
Polri juga telah membuat 91 posko tanggap bencana di Aceh Sumut dan Sumbar. Berikutnya, Polri juga membuat 32 posko penyaluran logistik, 41 posko kesehatan serta 21 dapur umum.
Jenderal Sigit mengatakan pihaknya juga sudah mengirimkan 85 Starlink untuk memperlancar komunikasi. Pihaknya juga mengirimkan 224 ton beras, puluhan genset, pompa air tangki air bersih hingga air mineral.
"Kami telah melayani kegiatan-kegiatan yang terkait kebutuhan kesehatan, ada 24.439 korban yang sudah kami layani termasuk pemeriksaan DVI 1.015 korban bencana," ujarnya.
Simak juga Video: Momen Prabowo sapa Anak-anak Korban Bencana di Aceh













































