Hampir genap sebulan sebagian warga Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barata (Sumbar) tengah menghadapi bencana banjir-longsor. Presiden Prabowo Subianto mengingatkan kondisi warga bangkit dari kondisi bencana tak dijadikan wisata bencana oleh siapa pun.
Wanti-wanti Prabowo disampaikan saat sidang kabinet paripurna di di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12). Di hadapan anak buahnya, Prabowo meminta para pejabat ke lokasi bencana tak hanya untuk dianggap hadir, apa lagi dijadikan wisata bencana.
"Sebaliknya juga saya mohon jangan pejabat-pejabat, tokoh-tokoh, datang ke daerah bencana hanya untuk foto-foto dan untuk dianggap hadir, ya," kata Prabowo.
"Kita tidak mau ada budaya wisata bencana, jangan. Kalau datang bener-bener harus ada tujuan untuk membantu mengatasi masalah," ujarnya menegaskan.
Prabowo ingin pejabat atau tokoh yang datang ke daerah bencana sesuai dengan tugas dan portofolio masing-masing. Prabowo tidak mau ada budaya wisata bencana.
"Saya kira kalau unsur pimpinan datang yang punya tugas dan portofolio ke situ. Mohon ini saya lihat ada kecenderungan wisata bencana ini tidak bagus. Rakyat di situ jangan dijadikan objek," kata Ketum Partai Gerindra itu.
Prabowo menegaskan kehadiran pejabat dan tokoh di lokasi bencana harus membawa solusi menangani bencana. Prabowo ingin masyarakat benar-benar dibantu, bukan dijadikan objek foto.
"Kita datang ke situ untuk benar-benar ingin mencari (solusi) masalah, melihat kesulitan, dan bertindak. Kita lihat di sini kurang air bersih, apa tindakannya. Di situ kurang BBM, masih terisolasi, bagaimana tindakannya, dan sebagainya," kata Prabowo.
Berdasarkan data resmi BNPB, Senin (15/12) siang, bencana banjir bandang dan longsor itu telah menyebabkan 158.049 rumah rusak. Mayoritas rumah mengalami kerusakan berat.
Korban tewas mencapai 1.022 orang, lebih dari 600 ribu orang masih mengungsi. BNPB juga mencatat masih ada 206 orang yang menghilang dan 7.000 orang terluka. Bencana juga merusak 1.200 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 581 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung kantor serta 145 jembatan.
(rfs/maa)