Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran memastikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas saat libur Natal dan tahun baru. Kapolri meminta agar angka kecelakaan lalu lintas selama periode Operasi Lilin 2025 ditekan semaksimal mungkin.
"Tentunya kita harus memperhatikan dan selalu melakukan perbaikan serta minimal mengingatkan atau memberikan sosialisasi kepada masyarakat di tempat-tempat yang sering terjadi kecelakaan," kata Kapolri dalam Rakor Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2025 yang digelar di STIK Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2025).
Kapolri memerintahkan jajarannya untuk selalu menyampaikan peringatan kepada masyarakat mengenai penyebab kecelakaan, mulai jam-jam rawan hingga pentingnya menjaga jarak aman saat berkendara. Selain itu, jajaran kepolisian diminta untuk mengingatkan warga untuk tidak berkendara saat mengantuk dan melampaui batas kecepatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, beberapa laka menonjol yang terjadi ini juga tolong untuk tahun ini di tempat-tempat tersebut betul-betul dipersiapkan sistem sosialisasi peringatan dininya sehingga kemudian peristiwa tersebut bisa kita hindari," ujar Kapolri.
Kapolri ingin jajarannya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait Kamseltibcar Lantas. Pengecekan kendaraan juga diminta untuk dilakukan secara berkala.
"Kemudian rambu-rambu tambahan yang tadi kita ingatkan dan sosialisasikan bahwa istirahat menjadi hal yang penting untuk menghindari microsleep yang tentunya berdampak fatal terhadap terjadinya laka yang mengakibatkan korban jiwa," imbuh Kapolri.
Dalam kesempatan itu, Kapolri juga menyampaikan perihal Surat Keputusan Bersama (SKB) pengaturan lalu lintas dan penyeberangan selama periode Operasi Lilin 2025. Operasional angkutan barang bakal dibatasi.
"Di situ mengatur tentang pembatasan operasional angkutan barang, bagaimana kita mengatur sistem jalur dan lajur pasang surut termasuk juga rekayasa-rekayasa yang kita lakukan mulai dari contraflow sampai dengan oneway," kata Kapolri.
Selain itu, kata Kapolri, pengaturan dilakukan di sejumlah pelabuhan yang menjadi titik penyeberangan pemudik pada masa libur Natal dan tahun baru. Di sisi lain, pemerintah juga meminta agar proyek konstruksi pada periode tersebut dihentikan sementara.
"Kemudian, tentunya ada pembatasan-pembatasan terkait dengan pengaturan-pengaturan di pelabuhan, baik penyeberangan Merak, penyeberangan Ketapang, dan penyeberangan-penyeberangan lain, termasuk pemberhentian sementara pekerjaan proyek konstruksi terutamanya yang di jalur-jalur tol dan mengalihfungsikan sementara 51 unit pelaksanaan penimbangan kendaraan bermotor sebagai tempat istirahat pengguna jalan, ini yang kita persiapkan," ujar Kapolri.
Kapolri menyampaikan, ada sejumlah pengecualian bagi kendaraan-kendaraan barang yang bisa tetap beroperasi selama libur Natal dan tahun baru. Dia meminta jajaran kepolisian memperhatikan sejumlah ketentuan dalam SKB yang dirilis pemerintah.
"Namun juga ada pengecualian terhadap kendaraan-kendaraan yang harus beroperasi, khususnya kendaraan-kendaraan yang mengangkut BBM, hantaran uang, hewan, pakan ternak, pupuk, kemudian barang-barang yang diangkut terkait dengan keperluan bencana alam, sepeda motor gratis, dan barang pokok ini yang tentunya nanti tolong rekan-rekan perhatikan," imbuh Kapolri.
(knv/hri)










































