Pemerintah Provinsi Lampung mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) sebagai langkah strategis dalam menyediakan peta lengkap kondisi perekonomian daerah. Data tersebut akan menjadi dasar penyusunan kebijakan pembangunan yang lebih tepat sasaran dan berdampak.
Ajakan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela dalam acara Sosialisasi SE2026 sekaligus Peresmian Ruang Koordinasi SE2026 atau Garda SE2026 yang turut dihadiri Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasanti. Kegiatan tersebut digelar di Kantor BPS Provinsi Lampung, Bandar Lampung.
Jihan menyebut SE2026 sebagai momentum penting bagi pemerintah daerah dalam memperkuat perencanaan pembangunan. Menurutnya, data yang dihasilkan dari sensus ini akan menjadi kompas utama bagi Pemprov Lampung dalam merumuskan kebijakan pembangunan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data bagi kami adalah kompas yang paling penting. Ini menentukan arah pembangunan agar lebih efektif dan efisien, terutama dalam penggunaan anggaran dan penguatan ekonomi daerah," ujar Jihan, dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).
Ia menambahkan, SE2026 akan memberikan gambaran komprehensif mengenai struktur usaha, dinamika sektor ekonomi, serta berbagai tantangan yang dihadapi para pelaku usaha.
"Informasi ini akan memperkuat efektivitas program pemerintah dan daya saing ekonomi Lampung," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya keberadaan SE2026. Fasilitas tersebut akan menjadi pusat koordinasi, monitoring, dan pengendalian pelaksanaan sensus di seluruh kabupaten/kota.
"Dengan ruang ini, BPS dapat bekerja lebih efektif, sinergi lebih kuat, dan pelaksanaan sensus lebih profesional serta akuntabel," tuturnya.
Ia mengingatkan adanya tantangan besar ke depan, seperti perubahan struktur ekonomi, pertumbuhan sektor informal, pesatnya perkembangan teknologi digital, serta meningkatnya kebutuhan akan data yang cepat dan presisi.
"Garda SE2026 harus dimanfaatkan maksimal untuk memperkuat tata kelola statistik daerah," katanya.
Tak hanya itu, ia mengajak seluruh stakeholder untuk terlibat aktif dalam menyukseskan sensus.
"Keberhasilan SE2026 membutuhkan dukungan semua pihak. Pastikan pengumpulan data lancar, partisipasi tinggi, dan seluruh proses sesuai standar," katanya.
Ia juga mengapresiasi BPS atas kerja kerasnya dalam menyediakan data yang selama ini menjadi dasar berbagai kebijakan strategis, seperti pengentasan kemiskinan, pengendalian inflasi, peningkatan produktivitas pertanian, dan penguatan UMKM.
Sementara itu, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan komitmen BPS untuk terus hadir sebagai kompas pembangunan bagi Provinsi Lampung.
"BPS siap menyajikan data-data statistik yang dibutuhkan. Kami berharap pemanfaatan data yang dihasilkan BPS dapat memberikan kemajuan bagi Provinsi Lampung yang terus berakselerasi," ujar Amalia.
Amalia juga menekankan pentingnya penguatan sinergi antara BPS dan Pemerintah Provinsi Lampung.
"Kita kuatkan kerja sama antara BPS dengan Pemerintah Provinsi Lampung agar semakin bersinergi untuk menghadirkan statistik yang bermakna dan berdampak," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan bahwa perekonomian Lampung saat ini berada di peringkat ke-11 dari 38 provinsi, dengan kontribusi sebesar 2,27 persen terhadap perekonomian nasional. Menurutnya, Lampung juga mencatat capaian membanggakan di sektor pertanian.
"Share PDRB sektor pertanian Lampung berada pada urutan ke-7 nasional, dengan kontribusi 4,81% terhadap total sektor pertanian Indonesia," jelasnya.
Amalia menyebutkan pada 2025, Lampung diproyeksikan menghasilkan 3,2 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat 14,63 persen dibandingkan 2024.
"Selamat kepada Provinsi Lampung yang berhasil meningkatkan produksi pertanian, terutama GKG," tambahnya.
Amalia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi menyukseskan Sensus Ekonomi (SE) 2026 dan berharap pelaksanaannya dapat menjadi sensus ekonomi paling sukses sepanjang masa. Ia menegaskan kualitas data SE2026 akan menjadi fondasi penting bagi pemerintah daerah.
"Jika data SE2026 berkualitas, kami dapat menyampaikan insight yang akurat untuk mendukung kebijakan ekonomi yang tepat, dalam rangka memperkuat perekonomian Provinsi Lampung," katanya.
Di sisi lain, Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, menyampaikan SE2026 akan menjadi momentum penting untuk memotret kondisi perekonomian Lampung secara komprehensif, mencakup sektor pertanian, UMKM, perdagangan, hingga industri pengolahan.
"Data SE2026 sangat penting untuk merumuskan arah kebijakan pembangunan daerah," ujar Ahmadriswan.
Sebagai langkah persiapan, BPS Provinsi Lampung menyiapkan Ruang Garda sebagai pusat koordinasi dan pengawalan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026. Ruang ini juga difungsikan sebagai pusat layanan serta komunikasi data bagi para pemangku kepentingan.
Ahmadriswan menjelaskan, Ruang Garda akan menjadi wadah kolaborasi strategis antara BPS, pemerintah daerah, akademisi, dan dunia usaha, sekaligus sarana edukasi publik mengenai pentingnya data ekonomi yang berkualitas.
Selain itu, BPS Lampung juga memiliki Ruang Aula BPS yang akan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti rilis data dan pertemuan terkait pemanfaatan data statistik. Ia menegaskan, BPS Lampung siap menjalankan seluruh tahapan Sensus Ekonomi 2026 secara profesional dan berintegritas.
"Dengan arahan Kepala BPS RI dan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Lampung, kami optimis dapat memberikan hasil terbaik," katanya.
(akn/ega)










































