Kericuhan pecah di depan TMP Kalibata, Jakarta Selatan imbas pengeroyokan dua orang debt collector atau 'mata elang' (matel) hingga tewas. Sejumlah kios hingga kendaraan jadi sasaran massa dan dibakar.
Kasus pengeroyokan ini terjadi pada Kamis (11/12) pukul 15.45 WIB di area parkir depan TMP Kalibata. Polsek Pancoran awalnya menerima laporan pengeroyokan dari dua orang pria.
Satu orang pria inisial MET (41) meninggal dunia di lokasi, sementara korban lainnya inisial NAT (32) meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi kemudian bergerak turun tangan dan menetapkan enam oknum anggota satuan Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri sebagai tersangka pengeroyokan. Para tersangka sekaligus akan menjalani sidang etik profesi Polri pekan depan.
"Terhadap 6 terduga pelanggar akan dilaksanakan Sidang Komisi Kode Etik pada hari Rabu, pekan depan tanggal 17 Desember 2025," kata Karo Penmas Dihumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Trunoyudo menyebut keenam anggota Polri itu adalah JLA, β RGW, IAB, β IAM, β BN, dan AM didapati cukup bukti melanggar Pasal 17 Ayat 3 Perpol No 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri. Akibat perbuatannya, mereka diancam dipecat dari satuan Polri.
Keenam tersangka adalah:
- Brigadir IAM
- Bripda JLA
- Bripda RGW
- Bripda IAB
- Bripda BN
- Bripda AM
TKP Pengeroyokan Porak Poranda
Total ada 9 kios dan 6 sepeda motor yang dibakar. Puing-puing sisa kios yang dibakar diangkut ke truk sampah.
Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (14/12/2025), petugas PPSU dan Dinas Lingkungan Hidup gotong royong mengangkut puing-puing. Mereka mengangkut material yang sudah hangus dan tak terpakai.
Sejumlah orang berada di lokasi ikut membantu proses pembersihan itu. Di lokasi tersebut tersisa kios masakan Aceh yang masih beroperasi.
Sementara lapak lainnya terlihat rusak. Ada beberapa orang keluar-masuk kios untuk bersih-bersih.
Pedagang Durian Ikhlas Dagangannya Dimakan Warga
Sehari setelahnya peristiwa pembakaran kios, durian yang hangus sisa ricuh berceceran di lokasi kejadian. Sejumlah warga maupun pengendara mengambil durian yang sudah hangus. Beberapa dari mereka turun dari kendaraan ke bahu jalan, kemudian ikut mengambil durian tersebut.
Irwan (31), pedagang durian di depan TMP Kalibata yang terdampak, ikhlas saat warga mengambil duriannya setelah kericuhan. Buah durian yang sudah hangus maupun masih layak jadi sasaran warga.
"Saya sih enggak apa-apa, ikhlas lillahi taala. Moga-moga Allah mengganti yang lebih dari rezeki-rezeki yang sekarang," kata Irwan saat mengecek gerobak duriannya di lokasi, Minggu (14/12/2025).
Irwan mengatakan ada sekitar 200 buah durian yang dijajakannya malam itu. Kata dia, nilainya bisa mencapai belasan juta bersama tenda, timbangan dan kursi yang hancur.
"Semisal ada 100 buah, kalau satu butir Rp 35 ribu sudah Rp 3,5 juta. Itu punya saya ada 200 buah, hilang itu. Belum termasuk tenda, gerobak, meja, kursi, lampu, timbangan, pisau, dan sebagainya," jelasnya.
Durian hangus saat kios di Kalibata dibakar imbas pengeroyokan matel. (Foto: Taufiq/detikcom) |
Hari itu, Irwan dan lima pedagang durian lainnya sudah menutup lapaknya sekitar 19.00 WIB. Mereka kemudian berjalan ke permukiman warga untuk mengamankan diri. Dia tak mengira dagangannya bakal dibakar.
"Sekitar jam 02.00 WIB saya cek, ternyata sudah habis terbakar," jelasnya.
Kata Pramono Terkait Bantuan ke Pedagang
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan kios di Kalibata yang dibakar imbas pengeroyokan debt collector berdiri di lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Pramono menunggu proses hukum selesai terkait pemberian bantuan ke pedagang terdampak.
"Memang lokasinya itu lokasi Pemda DKI. Tapi persoalan yang ada di Kalibata kan masih ditangani pihak kepolisian. Ada pedagang, ada mata elang, dan sebagainya," kata Pramono di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (14/12/2025).
Pramono menegaskan Pemprov DKI tidak ingin mendahului proses hukum yang sedang berjalan. Pramono akan menyampaikan langkah selanjutnya setelah urusan hukumnya selesai.
"Kami menunggu sampai kemudian selesai hal yang berkaitan dengan persoalan hukumnya. Nanti pada saatnya akan saya sampaikan setelah ini clear. Saya enggak mau ber-statement sebelum urusannya clear," ujarnya.
Saksikan Live DetikPagi :
Simak juga Video: Pramono Sebut Lahan Kios Kalibata yang Dibakar Milik Pemprov DKI












































