×
Ad

Rais Syuriyah Bicara Masalah di PBNU: Ada Indikasi Penetrasi dari Zionis

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Sabtu, 13 Des 2025 19:54 WIB
Muhammad Cholil Nafas (tengah) (Rizky/detikcom)
Jakarta -

Rais Syuriyah PBNU Muhammad Cholil Nafas angkat bicara mengenai konflik yang terjadi di kepengurusan PBNU. Dia menyebut adanya penetrasi dari zionis ke organisasi Islam terbesar tersebut.

"Ya, sebagaimana dari awal konsen dari Pengurus Besar, dari Syuriyah PBNU, lebih pada pertama, indikasi adanya penetrasi zionis di PBNU. Itu yang utama, sehingga persepsi ini akan merusak terhadap kredibilitas dan nama baiknya PBNU," kata Cholil kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

Cholil mengatakan sikap PBNU konsisten mendukung perjuangan Palestina yang saat ini menjadi korban genosida Israel. Menurutnya, pilihan riwayat pengurus PBNU mengundang tokoh pendukung zionis di tengah genosida di Palestina akan menimbulkan polemik.

"Di tengah adanya genosida, kemudian perhatian yang paling tinggi di NU, itu menjadi pimpinan NU, lalu mengundang dari zionis. Yang awalnya oleh Rais Aam sudah diperingatkan dan diwanti-wanti agar juga mengundang dari tokoh-tokoh Islam kontemporer atau Islam yang tenang dari Timur Tengah itu tidak dilakukan," tuturnya.

Dia kemudian juga menyinggung tata kelola keorganisasian di PBNU. Dia menilai harmoni di tubuh kepengurusan kurang berjalan.

"Termasuk ada beberapa cabang-cabang yang harusnya mendapat legalitas belum bisa dilaksanakan. Itu pokok poinya. Karena konsen di Syuriyah itu adalah tata kelola keuangan, tata kelola organisasi," bebernya.

Terkait dengan polemik konsensi pengelolaan tambang, Cholil mengatakan itu hanya bunga-bunga di luar. Hal tersebut bukan menjadi pokok dalam pembahasan.

"Yang lain berkenaan dengan tambang, nah itu adalah bunga-bunga di luar saja, persepsi di luar. Itu bukan menjadi persoalan pokok dalam pembahasan. Kalau itu umpamanya ada sinyalemen, mungkin ada sebagian orang, tapi tidak di dalam keputusan organisasi," pungkasnya.

Tonton juga video "Gus Yahya Akui Ada Banyak Masalah di Internal PBNU"




(rdh/ygs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork