Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) terus menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Bantuan ini disalurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).
Adapun bantuan tersebut merupakan bentuk respons cepat pemerintah dan industri hulu migas untuk meringankan beban masyarakat pasca banjir dan longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan kemanusiaan tersebut dilepas secara resmi oleh Wakil Menteri (Wamen) ESDM Yuliot Tanjung bersama Kepala SKK Migas Djoko Siswanto melalui armada cargo udara di Bandara Soekarno-Hatta yang disiapkan untuk memastikan bantuan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses akibat terputusnya jalur transportasi.
Wamen ESDM Yuliot Tanjung menegaskan kontribusi ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dan sektor energi dalam membantu masyarakat di tengah bencana.
"Bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian Kementerian ESDM bersama SKK Migas serta KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) terhadap masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa negara hadir untuk membantu warga yang terdampak, sekaligus mendukung percepatan penanganan darurat dan pemulihan kondisi di lapangan," ujar Yuliot, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/12/2025).
Yuliot menambahkan dukungan ini tidak hanya bersifat material, namun juga merupakan simbol solidaritas dan komitmen jangka panjang sektor energi dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
Sementara, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyampaikan sebelumnya pihaknya telah mengoordinasikan partisipasi dari sejumlah KKKS yang beroperasi di wilayah Sumatera Bagian Utara, untuk bersama-sama menyediakan bantuan yang relevan dengan kebutuhan terkini di posko pengungsian maupun titik-titik terdampak.
"Penyaluran bantuan secara kontinyu kita lakukan, hari ini terkirim seberat 12 ton dan 146 kilogram terdiri dari tenda besar, genset, dan jet cleaner. Siang ini masuk cargo pesawat dan terbang menuju lokasi," kata Djoko.
Penyaluran bantuan dilakukan setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta posko penanganan darurat di masing-masing wilayah terdampak.
Bantuan yang diberikan mencakup logistik kebutuhan dasar dan sarana pendukung penanganan bencana, antara lain genset, paket sembako dan bahan pangan siap saji, air mineral dan perlengkapan sanitasi, selimut, tenda keluarga, matras, dan perlengkapan bayi, perlengkapan kesehatan dan obat-obatan, peralatan kebersihan untuk pemulihan pasca bencana, serta dukungan logistik tambahan sesuai kebutuhan lapangan.
(akd/ega)










































