Cerita Karyawan Kios 'Hampir Jadi Sate' Saat Ricuh Matel Tewas di Kalibata

Cerita Karyawan Kios 'Hampir Jadi Sate' Saat Ricuh Matel Tewas di Kalibata

Taufiq Syarifudin - detikNews
Jumat, 12 Des 2025 13:39 WIB
Cerita Karyawan Kios Hampir Jadi Sate Saat Ricuh Matel Tewas di Kalibata
Karyawan kios di Kalibata, Andi. (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Seorang karyawan kios di Kalibata, Jakarta Selatan, bernama Andi menceritakan malam mencekam saat kerusuhan pecah setelah debt collector atau 'mata elang' (matel) tewas dikeroyok. Dia mengaku hampir terbakar hidup-hidup saat berada di kiosnya.

Andi merupakan karyawan kios sambal matah yang lapaknya kini hangus. Awalnya, dia diminta masuk ke kios oleh seseorang karena diberi tahu akan ada serbuan.

"Karena kebetulan kita sudah mau tutup awalnya. Nah, tiba-tiba dapat informasi, 'Pak, ada serbuan' bahkan sempat ada satu orang dari mereka yang bilang, 'Pak, tutup aja, matiin lampu, masuk ke dalam, kunci'. Kita ngikutin mereka, saya pikir mereka ada yang masih baik," kata Andi di lokasi, Jumat (12/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah dia masuk, lapaknya malah dibakar dengan kondisi Andi masih berada di dalamnya. Dia panik hingga mencari jalan keluar lewat lantai dua.

"Nah, begitu kita tutup malah kita yang dibakar kan. Nah, kalau kita diam aja di sini, ya mungkin kita jadi sate di dalam. Makanya kita buru-buru keluar nyari lantai dua itu kita jebol," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Andi menyebutkan jalan keluarnya tak mudah. Di bagian belakang lapaknya adalah kantor Kementerian Dalam Negeri yang pagarnya dipasangi kawat berduri.

"Ini gara-gara lompat itu, patah, saya nyangkut di kawat berduri yang dipasang sama pihak Kemendagri. Kan memang semua dibatasin pakai itu. Nah, sebelum jatuh itu, saya nyangkut dulu. Ya kalau nggak nyangkut ya nggak mungkin begini," kata dia sambil memperlihatkan bekas luka di kaki dan tangannya.

Andi mengatakan dia bersama empat temannya saat terjebak. Dia bersyukur selamat karena berhasil lompat dari kios.

"Nah, itu kita lompat di situ. Kondisinya kan tadinya tertutup. Ditutup supaya tidak ada yang masuk ke situ. Nah, dari situlah kita bisa alhamdulillah selamat semua empat orang itu," katanya.

Sebelumnya, pengeroyokan dua 'mata elang' di Kalibata memicu kericuhan pada Kamis (11/12). Warung hingga sepeda motor milik warga di lokasi pengeroyokan diserang oleh sekelompok orang diduga rekanan korban matel.

"Akibat dari pengeroyokan itu yang menimbulkan satu meninggal dunia dan satu luka berat itu, nah, tiba-tiba ada sekelompok massa yang datang setelah Magrib itu, datang langsung merusak, karena dikeroyoknya di TKP di sini," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (11/12).

"Jadi, akhirnya di sini sasaran daripada kelompok massa itu. Mungkin dari kelompok mereka (korban matel) yang datang menyerang, membabi-buta, merusak warung yang ada di sini," lanjut Nicolas.

Pada Jumat (12/12), polisi menyebutkan korban tewas bertambah jadi dua. Korban kedua merupakan 'matel' yang awalnya mengalami luka berat dan meninggal saat dirawat di rumah sakit.

Saksikan juga Blak-blakan: Andi Sudirman Sulaiman Bicara Strategi Multi Years Project Sulsel

Halaman 3 dari 2
(tsy/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads