Pemprov DKI Latih Penyandang Disabilitas Jadi Content Creator-Barista

Pemprov DKI Latih Penyandang Disabilitas Jadi Content Creator-Barista

Rachma Indira Satrio - detikNews
Kamis, 11 Des 2025 15:20 WIB
Pemprov DKI Latih Penyandang Disabilitas Jadi Content Creator-Barista
Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta Syarifudin (Rachma Indira Satrio/detikcom)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta menyediakan pusat pelatihan kerja untuk penyandang disabilitas. Mereka akan dilatih menjadi content creator hingga menjadi pembuat kopi atau barista.

Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta Syarifudin saat menghadiri 'Jakarta Employment Forum For The Blind 2025' yang digelar oleh Yayasan Mitra Netra. Syarifudin mengatakan Pemprov DKI memfasilitasi pelatihan keterampilan agar penyandang disabilitas memperoleh lapangan pekerjaan.

"Kami memiliki 7 pusat pelatihan kerja daerah, dan di sana, dari beberapa pusat pelatihan tersebut, sudah memiliki pelatihan untuk rekan-rekan disabilitas," kata Syarifudin, di Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Syarifudin, langkah ini adalah upaya menghadirkan kesetaraan dalam memperoleh lapangan pekerjaan. Hal ini, kata dia, juga berguna untuk memberdayakan penyandang disabilitas menjadi tenaga kerja siap pakai.

ADVERTISEMENT

"Mereka mendapat pelatihan, salah satunya mungkin content creator, digital marketing, pelatihan barista dan lain sebagainya. Dan ini semuanya diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta, secara gratis, untuk masyarakat di DKI Jakarta," ujarnya.

Di samping memfasilitasi pusat pelatihan, Syarifudin juga berupaya mempermudah rekan-rekan disabilitas untuk memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan. Dia mengatakan telah melobi berbagai perusahaan untuk menerapkan budaya kerja inklusif bagi penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya.

Ketentuan mengenai hal ini tercantum dalam Pasal 53 Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Dalam UU tersebut, pemerintah, pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD wajib mempekerjakan paling sedikit 2% penyandang disabilitas dari jumlah pekerja.

Pengurus Yayasan Mitra Netra M. Ahyar mengatakan penyandang disabilitas tunanetra mampu bekerja secara inklusif jika diberikan pendidikan, pelatihan, dan kesempatan. Dia juga memberi contoh keberhasilan tunanetra yang dipekerjakan di berbagai industri.

"Kini tunanetra bekerja sebagai telemarketer, sebagai staf call center, staf administrasi, content writer, bahkan sebagai programmer maupun web developer," tuturnya.

Ahyar berharap ke depannya dapat terwujud sistem rekrutmen kerja yang lebih inklusif bagi semua ragam disabilitas di Indonesia. Dia juga mengimbau perusahaan pemberi kerja agar membuka diri untuk mempekerjakan tunanetra.

Tonton juga video "Jamintel Kejagung Hadiri Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2025"

(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads