Ahli Geologi BRIN Ingatkan Risiko di Lahan Bekas Bencana Utara Sumatera

detik sore

Ahli Geologi BRIN Ingatkan Risiko di Lahan Bekas Bencana Utara Sumatera

20detik - detikNews
Kamis, 11 Des 2025 14:39 WIB
Jakarta -

Jalan dua pekan usai peristiwa longsor dan banjir bandang di wilayah Sumatera bagian utara, muncul isu soal wanti-wanti mafia tanah yang akan 'bermain' di kawasan bencana tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Dirinya meyakini mafia tanah akan beraksi pascabanjir usai musnahnya sejumlah areal persawahan akibat banjir.

"Ya pasti ada (mafia tanah). Ini tadi saya dapat informasi juga ada 65 ribu (hektare) lahan sawah yang terkena lumpur. Berarti ada potensi sawah itu musnah," ujar Nusron dikutip dari detikProperti, Senin (8/12/2025).

Munculnya kekhawatiran ini menimbulkan persepsi jika lahan-lahan di wilayah bencana masih memiliki nilai ekonomi tinggi serta memiliki daya tarik bagi masyarakat untuk beraktivitas. Padahal, wilayah yang terkena bencana menjadi titik yang perlu diwaspadai terkait bencana susulan di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaitan dengan hal tersebut, Adrin Tohari, Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN sekaligus Peneliti Ahli Utama bidang Geoteknik, mengatakan jika pemerintah perlu memberikan edukasi kepada masyarakat agar berhati-hati untuk beraktivitas di wilayah bekas bencana. Menurutnya, daerah tersebut memiliki risiko yang perlu diperhatikan.

Dirinya juga mengkritisi inisiatif pemerintah yang ingin memberikan bantuan senilai Rp 60 juta per rumah bagi para korban bencana di Sumatera. Hal itu dilakukan karena warga direncanakan untuk tidak direlokasi dari tempat tinggal mereka. Adrin mengatakan jika pemerintah juga perlu membangun infrastruktur untuk memitigasi adanya bencana susulan.

ADVERTISEMENT

Lalu infrastruktur pendukung seperti apa yang perlu disiapkan oleh pemerintah? Benarkah longsor dapat diprediksi? Ikuti paparan Adrin Tohari dalam Editorial Review.

Beralih ke Berita Nusantara, detikSore akan mengulas kembali ditemukannya lahan tambang emas di kawasan wisata. Kali ini, tambang tersebut berada tak jauh dari sirkuit Mandalika, Lombok, NTB. Mengutip detikbali, aktivitas pertambangan di Bukit Dundang, Dusun Kuta Dua, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah tersebut sudah ditutup oleh masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kuta, TNI, dan Polri.

Penutupan ini dilakukan karena pendekatan persuasif tidak digubris oleh pengelola tambang. Sementara itu selama area tambang masih beraktivitas, masyarakat mengaku resah. Oleh sebab itu, penutupan paksa ini pun akhirnya dilakukan.

Bagaimana situasi terbaru di lokasi? Apakah ada aksi lanjutan terkait penutupan ini? Ikuti laporan Jurnalis detikBali langsung dari lokasi.

Jelang petang nanti detikSore akan menghadirkan pelukis yang khusus mendedikasikan dirinya untuk menggambar secara langsung pasangan yang tengah menikah. Seperti diketahui, live wedding painting tengah naik daun di kalangan pasangan-pasangan yang melangsungkan pernikahan.

Lalu bagaimana prospek bisnis live wedding painting? Ikuti obrolannya dalam Sunsetalk.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.


"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(vys/vys)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads