Lagi, Hasyim Persoalkan Iklan BLBI di Surat Kabar

Lagi, Hasyim Persoalkan Iklan BLBI di Surat Kabar

- detikNews
Senin, 03 Sep 2007 21:25 WIB
Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyayangkan munculnya iklan mengenai masalah BLBI yang menyeret namanya."Seharusnya iklan itu langsung diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan penyelesaian masalah BLBI, bukan diiklankan di koran," kata Hasyim.Hal ini disampaikan dia usai peringatan Isra Mi'raj, yang diselenggarakan Partai Golkar di Aula DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (3/9/2007).Dia mengaku sangat mendukung usaha dari berbagai pihak yang menginginkan kasus BLBI diselesaikan pemerintah. Namun, dia menolak jika dukungan dari sejumlah tokoh itu justru dikomersilkan."Sejumlah tokoh sudah menandatangani itu, tinggal saya. Dan saya melihat tokoh-tokoh yang sudah menandatangani pernyataan meminta penyelesaian BLBI adalah orang baik semua. Makanya saya ikut mendukung. Namun, statement saya kok diiklankan, itu kan tidak lazim, terus muncul nama saya, sedangkan tokoh lain tidak, takutnya disalahkangunakan pihak lawan," bebernya.Hasyim pun meminta kepada sejumlah surat kabar yang telah menayangkan iklan tersebut segera mencabutnya."Saya sudah sampaikan kepada media-media yang telah mengiklankan itu untuk mencabut," pungkasnya.Beberapa waktu lalu, Ketua Masyarakat Profesional Madani (MPM) Ismed Hasan Putro, memasangkan iklan "Jihad melawan koruptor BLBI". Iklan tersebut berisi tanda tangan dari para tokoh pemuka agama yang salah satunya Hasyim Muzadi. Tanda tangan ini dimaksudkan untuk mendukung pemerintah menyelesaikan kasus BLBI. Namun, belakangan iklan tersebut digugat para tokoh Islam yang namanya masuk dalam iklan tersebut.Iklan tersebut dimuat di harian Kompas, majalah Tempo, Rakyat Merdeka, Bisnis Indonesia dan Jawa Pos. (ptr/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads