Ketum PRIMA Sebut Serakahnomics Jauhkan Bangsa dari Tujuan Bernegara

Ketum PRIMA Sebut Serakahnomics Jauhkan Bangsa dari Tujuan Bernegara

Hana Nushratu Uzma - detikNews
Selasa, 09 Des 2025 19:18 WIB
Ketum PRIMA Sebut Serakahnomics Jauhkan Bangsa dari Tujuan Bernegara
Foto: Istimewa
Jakarta -

Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Agus Jabo Priyono menegaskan serakanomics telah menjauhkan bangsa ini dari tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Istilah ini merujuk pada kembalinya dominasi kapitalisme dan liberalisme di Indonesia dengan watak kerakusan ekonomi.

Hal itu disampaikan Agus saat menjadi keynote speaker dalam diskusi publik yang diselenggarakan Koalisi Nasional Reforma Agraria di Jakarta.

"Tujuan berbangsa kita sudah jelas tertulis dalam Preambule UUD 1945. Tetapi hari ini, yang terjadi justru kembalinya dominasi kapitalisme dengan watak kerakusan ekonomi atau serakahnomics," ujar Agus, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agus, serakahnomics telah menciptakan berbagai bentuk ketimpangan struktural, mulai dari imperialisme gaya baru, menguatnya oligarki, hingga praktik birokrasi yang korup. Sasaran utama dari praktik tersebut, kata dia, adalah penguasaan sumber daya alam dan anggaran negara.

ADVERTISEMENT

"Akibatnya sangat nyata dirasakan masyarakat. Kemiskinan masih merajalela, dan lebih dari itu, terjadi kerusakan karakter kebangsaan," kata Wakil Menteri Sosial RI (Wamensos) tersebut.

Agus menilai kerusakan tersebut bukanlah persoalan baru. Agus menyebut sejak berakhirnya Perang Jawa pada 1830, bangsa Indonesia secara sistematis diarahkan untuk meninggalkan jati dirinya.

"Kita disetel untuk menjadi seperti orang Barat. Yang dibicarakan hanya soal hak individual, sementara norma kolektif dan semangat kebangsaan justru dilupakan," ujar Agus.

Oleh karena itu, Agus menekankan pentingnya merebut kembali hak-hak rakyat dan menegakkan kembali tujuan bernegara sesuai dengan Preambule UUD 1945 dan Pasal 33 UUD 1945.

Agus menegaskan penolakan terhadap liberalisme ekonomi yang dinilai tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

"Pembangunan harus dibangun dari bawah. Negara wajib hadir untuk melindungi rakyat, bukan melayani kepentingan segelintir elit," ucap Agus.

Lebih lanjut, Agus menyerukan penguatan kehidupan yang selaras dan harmonis dengan lingkungan, alam, serta budaya bangsa. Agus juga menekankan pentingnya peningkatan toleransi antarumat beragama sebagai fondasi menuju masyarakat yang adil dan makmur.

"Inilah saatnya kita kembali pada jati diri bangsa Indonesia," pungkasnya.

Tonton juga video "Canda Prabowo Minta Universitas Buka Bidang Studi 'Serakahnomics'"

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads