20 Finalis BUDAYA GO! 2025 Pamerkan Inovasi Digital Kekayaan Budaya

20 Finalis BUDAYA GO! 2025 Pamerkan Inovasi Digital Kekayaan Budaya

Hana Nushratu - detikNews
Senin, 08 Des 2025 19:48 WIB
20 Finalis BUDAYA GO! 2025 Pamerkan Inovasi Digital Kekayaan Budaya
Foto: dok. Kemenbud
Jakarta -

Rangkaian kompetisi inovasi digital berbasis budaya, BUDAYA GO! 2025 mencapai puncaknya melalui Malam Apresiasi yang berlangsung di Pos Bloc, Jakarta Pusat.

Wakil Menteri Kebudayaan RI (Wamenbud), Giring Ganesha memberikan apresiasi kepada finalis dan pemenang. Ia menegaskan bahwa kehadiran teknologi tidak perlu dipertentangkan dengan tradisi.

"Artificial Intelligent (AI) tidak boleh menggantikan peran manusia dan budayawan, tetapi AI harus membantu budayawan melestarikan dan mengembangkan kebudayaan," ujar Giring, dalam keterangan tertulis, Senin (8/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diawali dengan mengheningkan cipta dan doa bersama bagi para korban yang terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, acara ini diselenggarakan, sekaligus menjadi penanda berakhirnya proses seleksi panjang yang diikuti ratusan peserta dari berbagai wilayah Indonesia sejak Oktober lalu.

Program yang digagas Kemenbud melalui Direktorat Pengembangan Budaya Digital tersebut dirancang untuk menghubungkan ekosistem budaya dengan teknologi, sekaligus mendorong lahirnya inovasi digital yang relevan bagi pemajuan kebudayaan.

ADVERTISEMENT

Kompetisi tahun ini mencatat partisipasi 627 tim dari 33 provinsi yang terbagi dalam kategori Pelajar/Mahasiswa dan Profesional.

Berdasarkan hasil seleksi, 20 tim terpilih melaju ke Grand Final di Jakarta, terdiri dari 10 tim kategori Pelajar/Mahasiswa dan 10 tim kategori Profesional.

Selama empat hari, para finalis mengikuti pameran karya, penjurian, dan sesi demonstrasi produk di hadapan dewan juri yang berasal dari akademisi, praktisi teknologi, dan pelaku budaya.

Giring turut menyampaikan jalan kebudayaan harus berjalan dengan benar. Menurut Giring, menjaga orisinalitas kebudayaan merupakan tugas Kemenbud.

Tetapi, kata Giring, tugas tenaga muda adalah mengembangkan dan memanfaatkannya agar kebudayaan menjadi sumber penghasilan yang memiliki unsur ekonominya, bisnis, dan menghadirkan lapangan pekerjaan.

Giring mengingatkan karya para peserta tidak boleh berhenti setelah kompetisi usai. Menurut Giring, pemerintah siap memfasilitasi kolaborasi lanjutan agar produk-produk digital tersebut bisa terhubung dengan industri kreatif, museum, maupun institusi pendidikan.

"Teman-teman harus terus didukung. Karena bagi saya, 20 karya ini adalah pemenang," kata Giring.

"Kita akan perkenalkan ke jaringan-jaringan yang tepat," sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pengembangan Budaya Digital Kemenbud Andi Syamsu Rijal menyebutkan kompetisi ini bukan hanya ajang penilaian, tetapi langkah strategis untuk memperkuat posisi budaya Indonesia di ruang digital.

Dari ratusan tim, akhirnya 20 tim paling unggul berdiri di hadapan kita dengan karya terbaik mereka. Banyak di antaranya sudah menggunakan teknologi tingkat lanjut seperti AI, AR/VR, hingga pengembangan gim untuk edukasi budaya.

"Seluruh inovasi finalis tahun ini bergerak dalam tiga area utama: literasi budaya, konservasi digital, dan pengembangan ekonomi budaya," jelas Andi.

Meski pemenang sudah ditetapkan, pihak penyelenggara menegaskan bahwa kompetisi ini tidak sekadar mencari karya terbaik, melainkan membangun ekosistem budaya digital jangka panjang.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra menyebut karya para finalis sebagai 'embrio ekosistem' yang kelak dapat memperkuat posisi budaya Indonesia di era yang semakin terdigitalisasi.

Malam Apresiasi ditutup dengan pengumuman juara dari kedua kategori, masing-masing tiga pemenang utama dan tujuh tim harapan. Total apresiasi yang diberikan mencapai Rp 455 juta.

Adapun tim pemenang Kompetisi Budaya GO! 2025 pada kategori Pelajar/Mahasiswa terdiri atas Little Vietnam, 25PERSEN, dan Masukkan Nama Tim Anda. Pada kategori Profesional, predikat pemenang utama diraih oleh Nusaheritage.id, AIN E-MBAT Gamelan Tuner, dan PANTUNESIA DEV.

Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kemenbud Fryda Lucyana; Staf Khusus (Stafsus) Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya Basuki Teguh Yuwono; Stafsus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional Annisa Rengganis; Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Ismunandar; Sekretaris Ditjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Judi Wahjudin; beserta perwakilan dewan juri BUDAYA GO! 2025.

Rangkaian kegiatan BUDAYA GO! 2025 telah berlangsung sejak 23 Oktober hingga 7 Desember, meliputi pendaftaran, seleksi, pendalaman substansi dengan mentor, uji demo produk, hingga Grand Final di Jakarta. Kompetisi ini diharapkan kembali digelar pada tahun berikutnya.

Simak juga Video 'Momen Penyerahan Sertifikat ICH UNESCO Kebaya-Reog ke ANRI':

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads