Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya bibit siklon tropis, yakni bibit siklon tropis 91S, yang tumbuh di Samudra Hindia. BMKG menyebut sirkulasi siklon ini juga terjadi di barat Aceh hingga Laut Arafuru.
"Ada bibit siklon 91S di Samudra Hindia barat Sumatera. Sirkulasi siklonik ini juga terjadi di barat Aceh dan juga di Barat Lampung, Kalimantan Barat, dan Laut Arafuru," kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat kerja Komisi V DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Dia mengatakan siklon ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan intensitas curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Selain itu, ada bibit siklon tropis 93W di utara Kalimantan dan Sulawesi.
"Potensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan intensitas hujan di sekitar wilayah tersebut," sambungnya.
Lebih lanjut, Faisal menjelaskan terkait dua bibit siklon yang terjadi di Indonesia. Dia mengatakan pada November hingga April bibit siklon dominan tumbuh di bagian selatan dari Khatulistiwa. Sedangkan pada Juni hingga November, dominan pada bagian Selatan.
"Akan tetapi kita berada di sekitar bulan November dan awal Desember, sehingga terjadi transisi, sehingga bibit siklon terjadi di utara dan selatan wilayah Indonesia," ujarnya.
Dia memastikan BMKG akan terus memonitor bibit siklon tersebut. Namun, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
"Di sini BMKG, koordinator di tingkat provinsi telah menyampaikan imbauan peringatan dini, khususnya di empat provinsi yang terdampak terkait meningkatnya curah hujan, yaitu di Kaltara dan Sulawesi Utara, selanjutnya di Bengkulu dan Lampung," tuturnya.
Saksikan juga Eksklusif Update: Jaksa Agung Bicara Transformasi Kejaksaan untuk Indonesia
(amw/jbr)