Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi terjadinya banjir rob (banjir pesisir) dalam periode Natal dan Tahun Baru. BMKG memperingatkan sejumlah wilayah untuk berwaspada.
Hal itu disampaikan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam rapat kerja Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025). Faisal mengatakan fenomena ini dipicu oleh faktor astronomis.
"Potensi banjir rob dalam periode Nataru, ini dipengaruhi oleh fenomena dari fase Perigee dan Bulan Purnama, yaitu pada tanggal 4 Desember lalu dan bulan baru di tanggal 20 Desember," kata Faisal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memicu kenaikan muka air laut yang dapat menyebabkan banjir rob, beberapa sudah diberitakan terjadi di Utara Jakarta," sambungnya.
Pada periode 29 November hingga 3 Desember, wilayah terdampak berada di pesisir Sumatera bagian Timur-Selatan, Kalimantan bagian Barat-Selatan, dan Pantura Jawa. Kemudian, pada 2-10 Desember wilayah terdampak meluas ke pesisir Sumatera, pesisir Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, dan sebagian Maluku.
"Kemudian pada 5 sampai 15 Desember ini juga masih terjadi terutama di Banten, Jakarta, pesisir Utara Timur Jawa, serta beberapa wilayah di Kepulauan Riau dan Kalimantan. Selanjutnya 6 sampai 12 Desember juga terjadi di Pantai Utara Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat," jelasnya.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan saat ini pihaknya juga masih melalukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. BMKG terus berkoordinasi dengan BNPB terkait pelaksanaan OMC tersebut.
"Ini untuk mendukung penyelamatan para korban, distribusi logistik, dan penerbangan-penerbangan yang masih dilaksanakan di tiga provinsi terdampak dari Siklon Senyar," paparnya.
"Kemudian juga Operasi Modifikasi Cuaca dilakukan di Jawa Barat, Jawa Timur sebagai upaya penanggulangan, mitigasi, dan antisipasi potensi cuaca yang dapat memicu bencana hidrometeorologi," imbuh dia.
(amw/maa)










































