Basarnas: Operasi SAR Sumatera Jalan Terus, Disetop Jika Sudah Tak Efektif

Basarnas: Operasi SAR Sumatera Jalan Terus, Disetop Jika Sudah Tak Efektif

Anggi Muliawati - detikNews
Senin, 08 Des 2025 19:15 WIB
Basarnas: Operasi SAR Sumatera Jalan Terus, Disetop Jika Sudah Tak Efektif
Banjir di Tapanuli Tengah (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta -

Kepala Basarnas Mohammad Syafii mengatakan saat ini pihaknya masih terus berupaya mencari korban terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Syafii mengatakan operasi pencarian akan dihentikan jika dinilai tidak efektif lagi.

"Kami sampaikan bahwa untuk operasi SAR akan terus kami laksanakan sampai nanti ada keputusan bahwa operasi SAR ini sudah dinyatakan tidak efektif," kata Syafii dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syafii mengatakan banyak korban yang ditemukan mengalami perubahan struktur tubuh. Hal itu diakibatkan waktu yang lama dan kondisi tertimbun lumpur.

"Pada saat kita evakuasi memang tidak semuanya langsung bisa diidentifikasi, dan ini langsung kita serahkan ke DVI Polri untuk ditindaklanjuti, dan ini memang menjadi kendala tersendiri, lamanya identifikasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Syafii mengungkap kendala dalam proses evakuasi para korban. Dia mengatakan kondisi lumpur yang pada awal bencana masih cair hingga kini mulai mengeras, menyulitkan tim gabungan menemukan korban yang tertimbun.

"Dengan luas wilayah yang terdampak, kemudian kondisi bencana yang awalnya banjir bandang bercampur lumpur dengan material, saat ini kondisi lumpur sudah mulai mengeras, dan ini menjadi kendala tersendiri pada saat korban itu tertimbun di dalamnya," ujarnya.

"Karena itu, kami juga mengerahkan dengan K-9, khususnya dari teman-teman kepolisian dan juga TNI, dan juga potensi yang memiliki kekuatan tersebut," sambung dia.

Namun sayangnya, kata dia, ada beberapa anjing pelacak yang juga menjadi korban. Hal itu, dikarenakan faktor cuaca di utara Sumatera.

"Walaupun memang ada beberapa juga yang menjadi korban. Artinya bahwa, kemarin sempat beberapa hari cuaca cukup panas, dan ternyata ini menimbulkan dehidrasi tersendiri bagi satwa yang melaksanakan operasi, sampai hari ini ada dua satwa K-9 yang ikut juga menjadi korban," paparnya.

Selain itu, Syaffi menyampaikan berdasarkan data per pukul 08.00 pagi tadi, korban meninggal dunia sebanyak 974 jiwa. Sedangkan, korban yang masih dalam pencarian sebanyak 298 orang.

Basarnas mengakui adanya selisih data dengan laporan sebelumnya karena beberapa korban ditemukan melintasi batas wilayah kabupaten. Dia mengatakan hal itu menyebabkan terjadi perbedaan pencatatan antara daerah yang menemukan dan daerah asal korban.

Pihaknya, kata dia, juga akan memastikan menyamai data akhir bersama BNPB. Diketahui, berdasarkan data BNPB per pukul 16.00 WIB, total 961 orang.

"Untuk jumlah meninggal dunia saat ini dengan jumlah yang 974 ini, juga masih ada selisih dengan data utuh yang dikeluarkan oleh BNPB," tuturnya.

"Namun, kami yakinkan data ini nantinya pasti akan sama, karena data-data yang kami himpun saat ini memang, kami mengacu dari laporan-laporan di SMC, atau SAR Mission Coordinator yang ada di Aceh, Medan, Nias, dan juga Padang. Sementara, dari BNPB mengakomodir data dari berbagai macam sumber," imbuh dia.

(amw/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads