Sopir Truk Sampah di Jaksel Meninggal, Pramono: Ada Sakit Jantung

Sopir Truk Sampah di Jaksel Meninggal, Pramono: Ada Sakit Jantung

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 08 Des 2025 17:05 WIB
Sopir Truk Sampah di Jaksel Meninggal, Pramono: Ada Sakit Jantung
Pramono Anung (Brigitta Belia/detikcom)
Jakarta -

Sopir truk pengangkut sampah berinisial W meninggal saat antre bongkar muatan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bantar Gebang. W diduga meninggal karena kelelahan mengantre.

Dilansir Antara, W meninggal pada Jumat (5/12/2025). Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) buka suara dan menyampaikan ucapan dukacita atas peristiwa tersebut.

"Sudin LH Jaksel sangat berduka atas gugurnya petugas kami, setelah kejadian tersebut kami langsung melakukan pengurusan jenazah untuk almarhum. Dari sejak kejadian, pemakaman sampai dengan pasca pemakaman," kata Kepala Sudin LH Jakarta Selatan Dedy Setiono Senin (8/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedy menuturkan pihaknya melakukan penggalangan dana bantuan untuk mendiang maupun keluarganya, termasuk pencairan BPJS Ketenagakerjaan hingga asuransi kematian.

ADVERTISEMENT

"Melalui penggalangan kepedulian rekan-rekan seluruh Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan untuk beliau dan keluarga," ucapnya.

Dia menegaskan jam kerja W sudah sesuai aturan. Berdasarkan batas waktu kerja standar yang diatur oleh undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia, total waktu kerja tidak boleh melebihi 40 jam dalam satu minggu.

Aturan ini dapat diterapkan dalam dua skema yakni tujuh jam per hari untuk enam hari kerja, atau delapan jam per hari untuk lima hari kerja. Namun, terkadang faktor eksternal yang sulit diprediksi seperti alam, cuaca maupun kondisi lalu lintas dapat mempengaruhi jam kerja sehingga menjadi berlebih.

Dia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI mengenai adanya saran pengadaan tempat istirahat layak di TPST Bantar Gebang bagi petugas yang membutuhkan.

Pramono Ungkap Sopir Truk Punya Sakit Jantung

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons meninggalnya W yang disebut akibat kelelahan. Pramono mengatakan dirinya mendapat laporan jika W memiliki penyakit jantung.

"Saya mendapatkan laporan langsung dari Pak Wali Kota Jakarta Selatan mengenai hal tersebut. Memang yang bersangkutan juga pun terindikasi ada penyakit jantung," kata Pramono di Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (8/12/2025).

Pramono telah meminta Pemkot Jaksel untuk memberikan santunan. Dia mengaku memonitor prosesnya sampai W dimakamkan.

"Dan saya sudah meminta, karena dia sedang bekerja kemudian meninggal dunia untuk diberikan santunan yang maksimal. Dan kemarin sudah ditangani, diberikan santunan yang maksimal baik oleh dinas terkait dan juga oleh BPJS, Ketenagakerjaan. Sudah ditangani itu, saya kebetulan memonitor," ucapnya.

Lihat juga Video 'Pramono Sebut Pekerja yang Tewas di Patung Kuda Bukan PJLP Jakarta':

Halaman 2 dari 2
(dek/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads