Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade bersama Menteri PU Dody Hanggodo, Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Vasko Ruseimy, dan Bupati Tanah Datar Eka Putra meninjau lokasi perbaikan pascabencana di Lembah Anai, Tanah Datar. Dalam kunjungan tersebut, mereka membahas solusi jangka panjang mengatasi kerentanan jalur vital itu terhadap bencana.
Dalam diskusi di lokasi, Andre Rosiade menyuarakan inisiatif untuk mempercepat dan memaksimalkan pembangunan lanjutan Tol Sicincin-Bukittinggi via Lembah Anai. Selanjutnya, membangun terowongan atau tunnel sebagai jalur alternatif permanen di kawasan Lembah Anai.
"Jalur ini memang sering putus-putus, dan harus ada tol dan terowongan. Mengacu pada kondisi jalur yang sering terputus akibat longsor dan banjir bandang. Jadi bisa masuk dari sebelum Lembah Anai, dibikin terowongan. Keluar nanti dekat Sate Mak Sukur. Itu alternatif pertama," kata Andre di hadapan Menteri PU saat meninjau Lembah Anai, Senin (8/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre menyebutkan alternatif terowongan diperkirakan sepanjang sekitar 3,5 km dan akan dibangun dengan jalur yang keras. Andre Rosiade menjelaskan bahwa rencana ini akan mencakup trase 1 dan trase 2, atau trase 1 ikut trase 2, sehingga semua titik bisa ditangani.
"Minimal kemacetan di sini bisa kita distraksi. Karena kita masuk ke dalam bukit dengan terowongan. Tanah keras kan? Jadi bagus. Tiga setengah kilometer. Insyaallah tol kita uber segera," kata Andre Rosiade.
Sementara itu, Eka Putra memastikan pemerintah daerah siap mendukung rencana tersebut. "Kalau Tanah Datar sudah siap areanya. Pembebasan lahannya. Jadi jangan khawatir," katanya.
Di sisi lain, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan komitmennya terhadap percepatan pembangunan di Sumatra Barat. "Kami tentu akan memprioritaskan pembangunan jika dibutuhkan," ujar Dody Hanggodo.
Tak hanya itu, Vasko Ruseimy turut menekankan pentingnya pembangunan ini untuk mengatasi masalah kemacetan dan konektivitas. "Yang penting Pak Menteri tanda tangan. Pak Bupati pastikan bebaskan lahannya. Karena kita benar-benar membutuhkan jalur alternatif di sini," kata Vasko.
Lebih lanjut, Andre Rosiade juga menyampaikan target pengerjaan pembangunan terowongan tersebut. "Kalau rencana kita akhir 2026 mulai, awal 2027 selesai. Kalau bisa sesegera Pak Menteri," pintanya.
Andre Rosiade juga meminta agar setidaknya perbaikan darurat mencapai Padang Panjang. "Minimal sampai Padang Panjang dulu sementara," katanya.
Seluruh pihak sepakat untuk segera melanjutkan diskusi teknis mengenai desain, terutama untuk rute yang melalui terowongan tersebut. "Minimal sampai Padang Panjang ini dulu sementara. Nanti sambil dia selesai Trase 2 dan pembahasan terowongan, minimal kemacetan di sini bisa kita distraksi," tutup Andre Rosiade.
(rfs/dhn)










































