Cerita Haru Bayi di Agam Diselamatkan dari Lumpur Banjir Bandang

Cerita Haru Bayi di Agam Diselamatkan dari Lumpur Banjir Bandang

Mei Amelia Rachmat - detikNews
Sabtu, 06 Des 2025 20:11 WIB
Cerita Haru Bayi di Agam Diselamatkan dari Lumpur Banjir Bandang
Tim Dokkes Polda Riau mengecek kondisi kesehatan bayi Fathan (3) yang selamat dari galodo di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar. (Foto: dok Istimewa)
Jakarta -

Ada kisah haru di tengah kengerian bencana galodo (banjir bandang) yang menyapu Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Seorang bayi bernama Fathan yang berusia 2 bulan 4 hari selamat dari maut galodo.

Bayi Fathan selamat setelah tersangkut pohon. Dia ditemukan oleh warga bernama Maulana Rafi (30).

Cerita selamatnya bayi Fathan penuh dengan keajaiban dan tak lepas dari kehendak Yang Maha Kuasa. Fathan ditemukan setelah semalaman terombang-ambing gelombang galodo yang menyapu bersih rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Kamis, 27 November 2025, galodo menerjang perkampungan warga hingga luluh lantak. Sesaat setelah galodo menghantam perkampungan, Maulana dan warga lainnya melakukan penyisiran mencari korban pada malam hari.

"Karena sudah malam, sudah nggak kelihatan, jadi kami berhenti melakukan pencarian," kata Maulana saat ditemui detikcom, Jumat (5/12/2025).

ADVERTISEMENT
Bayi yang Selamat dari Banjir di Kabupaten Agam, SumbarBayi yang selamat dari banjir di Kabupaten Agam, Sumbar (Mei Amelia/detikcom)

Ditemukan Tertutup Lumpur

Lalu, keesokan harinya, Jumat, 28 November 2025 pagi, Maulana dan warga lainnya melanjutkan pencarian. Sampai akhirnya, dia menemukan tangan yang menyembul dari lumpur dengan badan tertutup lumpur.

"Jadi yang pertama menemukan itu adik saya (bilang), 'Bang, ada bayi'," kata Maulana.

Maulana mendekati adiknya. Ternyata benar, ada bayi yang ditemukan dalam kondisi separuh badan terkubur lumpur.

"Bayi itu nggak menangis (pas ditemukan), tapi dia kaget, cuma (bayi itu) nggak nangis, nggak ada suaranya. Bayi itu agak kaku sewaktu ditemukan," katanya.

Setelah itu, Maulana dan adiknya membawa bayi Fathan ke rumah orang tuanya. Bayi itu langsung dimandikan dan dipakaikan baju serta didekap diberi kehangatan.

"Habis itu diantar ke posko darurat malam itu, lalu disusui sama ibu-ibu yang juga punya bayi di situ," katanya.

Ayah dan Ibu Bayi Meninggal

Fathan adalah satu-satunya bayi di antara tujuh anggota keluarganya yang selamat. Ayah dan ibu Fathan meninggal. Kakek dan nenek serta dua orang lainnya hilang.

Selama dua hari pascabencana, Fathan dan para korban lainnya bertahan di posko darurat sambil menunggu bantuan. Para korban baru tersentuh bantuan pada Sabtu (29/11).

Saat ini, Fathan tinggal bersama adik dari kakek dan neneknya. Fathan sempat dirawat di rumah sakit karena luka-luka yang diderita saat mengalami bencana.

Tim Dokkes Polda Riau mengecek kondisi kesehatan bayi Fathan (3) yang selamat dari galodo di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar. (dok Istimewa)Tim Dokkes Polda Riau mengecek kondisi kesehatan bayi Fathan (2 bulan) yang selamat dari galodo di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar. (dok Istimewa)

Dokkes Periksa Kesehatan Fathan

Tim Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Riau memeriksa kondisi kesehatan bayi Fathan (3), korban selamat bencana galodo di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk memastikan bayi Fathan dalam kondisi sehat setelah terseret banjir bandang dan terbenam lumpur.

Tim Dokkes Polda Riau menyambangi bayi Fathan di rumah adik dari neneknya, pada Jumat (5/12/2025). Dokter I Nyoman Tri sempat menggendong bayi Fathan sambil memberikan susu formula.

Dokter Nyoman terlihat memeriksa kondisi luka pada tubuh bayi Fathan. Ia juga mengecek pernapasan dan telinga bayi Fathan.

"Mencret nggak ada, Pak, ya," tanya dr Nyoman kepada kakek Fathan.

"Mencret nggak ada, Bu, cuma perutnya itu, Non, kembung," timpal nenek Fathan.

"Kentutnya? Pernah kentut nggak?" tanya dr Nyoman.

"Pernah," jawab nenek Fathan.

Dokter Nyoman kemudian memberikan saran perlakuan setelah memberikan susu supaya bayi bersendawa. Dokter Nyoman menyampaikan bahwa kondisi bayi Fathan sehat.

"Jadi, kalau habis dikasih minum susu, posisi gendongnya diberdirikan (dipeluk di pundak) lalu ditepuk-tepuk. Kalau fungsi ususnya normal, kalau lukanya, cara bersihkannya tolong pakai alat-alat yang steril, yang bersih," jelas dr Nyoman.

Setelah memeriksa bayi Fathan, dr Nyoman memberikan bantuan sembako, susu formula, dan diaper untuk bayi Fathan.

Halaman 2 dari 3
(kny/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads