Mantan juru bicara KPK Johan Budi mengaku setuju pemberian abolisi untuk eks Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong dan rehabilitasi untuk eks Dirut ASDP Ira Puspadewi. Namun Johan mengaku tak setuju dengan pemberian amnesti untuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Saya tidak setuju kalau kewenangan konstitusi yang dipunyai Presiden Prabowo itu digunakan untuk kepentingan politik, rekonsiliasi nasionallah istilahnya. Anda tahu kan sebelumnya? Pernah amnesti. Nah, itu saya nggak setuju kalau yang itu," kata Johan Budi dalam acara diskusi Total Politik bertema 'Gejolak Jelang 2026: Dampak Politik Pisau Hukum Prabowo' di ASA Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12/2025).
"Tapi, kalau yang dua itu, saya setuju karena konsepnya demi keadilan. Keadilan masyarakat itu. Kalau politik, bisa banyak hal ya. Pokoknya kalau amnesti itu, saya nggak setuju ya, tolong dicatat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johan mengaku tak setuju dengan pemberian amnesti karena alasan rekonsiliasi politik. Dia mengatakan Hasto saat ini bukan lagi sekjennya, yakni PDIP.
"Amnesti itu sekjen partai Anda lho?" timpal moderator diskusi.
"Saya, dulu, Pak, sekarang kan nggak," sahut Johan.
"Bahwa kemarin amnesti itu dilakukan di dalam kasus tipikor, bukan kasus politik. Yang saya soroti dan saya tidak setuju adalah memberikan amnesti untuk rekonsiliasi politik itu, tapi kasusnya kasus ini, Pak, kasus korupsi, tipikor juga," sambungnya.
Johan mengatakan abolisi dan rehabilitasi yang diberikan Presiden Prabowo kepada Tom Lembong dan Ira beralaskan demi keadilan. Menurutnya, sangat penting untuk mengembalikan rasa keadilan tersebut.
"Langkah Pak Prabowo ini terutama yang rehabilitasi dan abolisi itu kan dalam rangka untuk mengembalikan rasa keadilan tadi, dan itu penting sekali menurut saya karena penegakan hukum tentu harus keras memang, tetapi harus ada rasa keadilan tadi. Bagi siapa? Tentu bukan bagi oligarki, tapi bagi rakyat seluruh Indonesia," imbuhnya.
Tonton juga video "Komisi Yudisial Bentuk Tim untuk Tangani Laporan Tom Lembong"
(mib/fas)










































