Dua Jembatan Bailey tengah dipasang di area sungai Teupin Mane, Aceh Bireuen, yang menjadi salah satu titik kritis jalur darat penghubung Medan-Banda Aceh. Pemerintah memastikan jembatan itu bisa difungsikan 2-3 hari ke depan.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa jalur tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Kota Medan dengan Banda Aceh serta sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Jembatan bailey yang dipasang memiliki bobot sekitar 50 ton, berfungsi sebagai jembatan sementara namun dapat difungsikan sebagai jembatan permanen dalam kondisi darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TNI AD dan Kementerian PU sejak awal bekerja secepat mungkin untuk memulihkan akses jalan utama lokasi terdampak. Pemasangan dilakukan bahu-membahu bersama masyarakat setempat, 24 jam non-stop setiap harinya untuk mengejar waktu penyelesaian," kata Teddy dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).
Kerusakan infrastruktur di sungai Teupin Mane terjadi akibat meluapnya aliran sungai yang kini mencapai lebar 180 meter, jauh meningkat dari kondisi normal sekitar 100 meter. Menurut Teddy, dengan pemasangan dua jembatan bailey ini pemerintah menargetkan akses logistik segera tersambung kembali.
"Jembatan bailey ini diharapkan segera dapat difungsikan 2-3 hari ke depan sehingga jalur logistik darat dapat secepat mungkin terhubung," ungkapnya.
Teddy pun menegaskan bahwa upaya pemulihan tidak hanya dilakukan di satu titik, tetapi juga di berbagai lokasi lain yang mengalami kerusakan serupa.
"Upaya pemulihan infrastruktur terus dipercepat melalui percepatan pemasangan jembatan bailey di beberapa lokasi terdampak," ucapnya.
Dengan kerja bersama seluruh unsur, pemerintah menargetkan mobilitas masyarakat dan distribusi bantuan dapat kembali normal dalam waktu dekat, khususnya bagi wilayah-wilayah yang selama beberapa hari terakhir terisolasi akibat terputusnya jembatan utama.
Tonton juga video "Prabowo Janji Perbaiki Jembatan Rusak di Aceh: Kita Punya Anggaran'"
(eva/idh)










































