Wamendagri Ingatkan Pemda Ciptakan Inovasi Berbasis Riset-Beri Manfaat

Wamendagri Ingatkan Pemda Ciptakan Inovasi Berbasis Riset-Beri Manfaat

Shalli Irda - detikNews
Sabtu, 06 Des 2025 13:00 WIB
Wamendagri Ingatkan Pemda Ciptakan Inovasi Berbasis Riset-Beri Manfaat
Foto: Kemendagri
Jakarta -

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengingatkan pemerintah daerah agar inovasi tidak sekadar gimmick dan ajang berburu penghargaan, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan warga. Ia menekankan setiap inovasi harus berbasis riset serius, terukur, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Pada acara Lamongan Award 2025 di Pendopo Lokatantra, Lamongan (5/12), Bima menekankan agar inovasi tidak sekadar mengejar penghargaan atau gimmick, melainkan harus memberi solusi nyata bagi masyarakat, karena tanpa solusi inovasi dianggap tidak bermakna.

Bima menekankan inovasi efektif bukan sekadar menyelesaikan masalah daerah, tetapi juga memberi nilai tambah nyata bagi masyarakat. Ia menegaskan, inovasi harus terintegrasi dalam sistem dan berbasis riset agar dampaknya langsung dirasakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi semuanya itu risetnya serius. Kalau risetnya hanya copy paste saja dari internet, ya buat apa? Harus ada hitung-hitungan angkanya. Kemudian inovasi ini juga harus ada dukungan pendanaan. Inovasi ini juga harus membangun kolaborasi dengan semua stakeholders," terangnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/12/2025).

ADVERTISEMENT

Ia menekankan di negara maju, inovasi sudah menjadi tradisi yang berkelanjutan dan tidak terhenti meski terjadi pergantian pemimpin. Bima mencontohkan pengalamannya di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura, di mana setiap menteri baru dilantik langsung mengadakan pertemuan bersama staf dan menteri pendahulu.

"Saya tanya, untuk apa? Untuk memastikan semua program-program berlanjut. Untuk memastikan semua inovasi berlanjut," ujarnya.

Bima memaparkan matriks inovasi yang menunjukkan perbedaan pola pikir dan karakter individu. Ia menilai sebagian ASN kreatif dan konsisten berinovasi, sementara lainnya cenderung pasif. Hal serupa juga tampak pada kepala daerah, ada yang progresif dan inovatif, namun ada pula yang kurang menonjol.

Dari matriks itu, Bima menyimpulkan para inovator memiliki mindset perubahan, jiwa petarung, dan dorongan kuat untuk memberi manfaat bagi orang lain.

"Sudah punya niat untuk berbuat bagi rakyat dan memiliki keberanian untuk berubah. Di sinilah kandang para inovator, Bapak-Ibu sekalian," ungkapnya.

Bima juga mengucapkan selamat kepada penerima Lamongan Award 2025 dan berharap mereka menjadi inovator sejati yang berkarya bukan untuk kepentingan pribadi atau sekadar penghargaan, melainkan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat serta mendorong perubahan di Kabupaten Lamongan.

"Pertanyaannya adalah, apakah warga juga bangga? Apakah rakyat juga merasakan? Apakah ada dampak yang terstruktur, sistematis, dan masif? Itu pertanyaannya. Nah, karena itu izinkan saya mengajak Bapak-Ibu kita semua sedikit merenung di balik kebanggaan penghargaan yang didapat," kata Bima.

Tonton juga video "Wamendagri soal Retret Kepala Daerah Kedua: Tinggal Tentukan Waktu"

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads