Warga di Jorong Sabarang Aia, Nagari Salareh Aia Timur, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terisolasi pascabencana galodo (banjir bandang). Jembatan darurat menjadi akses jalan satu-satunya untuk mobilitas warga.
Sebelum terjadi bencana, warga di Jorong Sabarang Air menggunakan jembatan beton sebagai akses ke Nagari Salareh Aia, Palembayan. Dua desa tersebut sebelumnya terpisahkan oleh sungai yang lebarnya sekitar 10 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun galodo mengakibatkan jembatan putus dan tak bersisa. Debit air yang sangat tinggi menghanyutkan jembatan penghubung tersebut.
Galodo meluluhlantakkan permukiman warga dan sawah di bibir sungai. Bencana tersebut menyisakan hamparan batu yang sangat luas dan membentuk sungai baru.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (6/12/2025), satu unit alat berat sudah berada di lokasi. Operator mulai merapikan akses jalan dengan meratakan tanah dan bebatuan.
Wali Jorong Sabarang Aia, Nagari Salareh Aia Timur, Irlan, berharap pembangunan jembatan bisa dipercepat untuk memulihkan aktivitas warga.
"Harapan kami kepada dinas atau instansi terkait, terutama yang kami butuhkan itu akses jalan segera secepat mungkin dibuka dan penerangan listrik," kata Irlan.
Irlan juga mengatakan bantuan sembako tidak terputus sementara warga belum pulih sepenuhnya.
Jembatan darurat dari kayu dibangun untuk akses warga. Panjang jembatan darurat itu sekitar 3-5 meter.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan penanganan darurat untuk jalan dan jembatan terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan dinas terkait.
"Data hingga hari ini, Jumat (5/12), terdapat sejumlah titik di Sumbar yang terdampak banjir dan tanah longsor," kata Abdul dalam siaran persnya.
Bencana tersebut berdampak terhadap infrastruktur jalan dan jembatan mencakup 30 ruas jalan nasional dan 12 jembatan nasional. Jalan terdampak longsor di 63 titik, sedangkan terdampak banjir di 32 titik.
"Di luar itu, penanganan darurat juga menyasar 80 ruas jalan non-nasional dan 32 jembatan non-nasional," imbuhnya.
Ruas jalan yang masih terputus atau belum dapat dilalui di antaranya Sicincin dan batas Kota Padang Panjang KM 63+500, yang putus total. Terdapat 12 titik longsor tambahan yang menggerus bahu jalan dan satu jalur. Parahnya kondisi kerusakan, perbaikan ditargetkan berlangsung selama 14 hari dengan membuka satu lajur untuk kendaraan ringan.
Sedangkan akses utama yang sudah dapat diakses, di antaranya Padang-Pariaman-Pasbar-Batas Sumatera Utara, Padang Panjang-Bukittinggi-Batas Riau, Padang-Painan-Batas Bengkulu, serta Padang-Solok-Dharmasraya-Batas Jambi.
Saat ini terdapat 23 ekskavator, 11 dump truck dan 6 wheel loader yang dikerahkan untuk perbaikan darurat di semua titik. Sejumlah kendaraan pendukung dimobilisasi untuk percepatan penanganan di lapangan.
Tonton juga video "Kondisi Agam Sumbar Luluh Lantak Terbenam Lumpur, 120 Orang Tewas"
(mea/azh)










































