×
Ad

Mendagri Ungkap Peluang Indonesia Menjadi Negara Maju

Diffa Rezy - detikNews
Jumat, 05 Des 2025 21:09 WIB
Foto: Dok. Kemendagri
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menilai Indonesia memiliki peluang besar untuk melakukan lompatan menuju status negara maju. Hal ini disampaikan pada Alliance of Alumni Associations (AAA) Conference 1.0: Connecting Global Expertise with Indonesian Opportunities di Hall Wisma Danantara Indonesia, hari ini.

Menurut Tito, peluang tersebut muncul seiring pergeseran paradigma global dari realisme ke liberalisme dan konstruktivisme. Keyakinannya juga diperkuat oleh pengalamannya menyaksikan lembaga-lembaga kredibel dunia, termasuk International Monetary Fund (IMF), yang menunjukkan optimisme terhadap potensi besar Indonesia.

"Inilah yang kita sebut Indonesia Emas di mana Indonesia bisa menjadi negara maju, seperti Jerman saat ini, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, bahkan Singapura," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa perubahan paradigma global yang kini mengarah pada konstruktivisme mendorong negara-negara untuk mendominasi bukan lagi melalui kekuatan militer, melainkan lewat instrumen teknologi, ekonomi, dan sosial budaya. Tito menganggap kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk tumbuh lebih cepat dibanding banyak negara lain di dunia.

Ia juga menerangkan bahwa Indonesia memiliki empat modal utama untuk bisa melompat menjadi negara maju, yakni besarnya angkatan kerja, luasnya wilayah, melimpahnya sumber daya alam, serta letak geografis yang strategis.

"Kita semua sadar bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dengan mineral dan juga dalam hal tanah yang subur, tanah yang terletak di iklim tropis di mana kita dapat berproduksi dan kita dapat menanam 12 bulan dalam setahun," imbuhnya.

Lebih lanjut, Tito menyoroti potensi lain berupa pertumbuhan penduduk Indonesia yang kini didominasi angkatan kerja produktif. Karena itu, ia mendorong optimalisasi potensi tersebut melalui pemberian kesempatan belajar ke luar negeri, terutama ke negara-negara dengan sistem pendidikan yang unggul.

Tito pun mencontohkan strategi serupa yang dilakukan Cina, yaitu dengan mengirim generasi mudanya untuk menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Saat para lulusan itu kembali, negara tersebut mampu melaju dengan kemajuan yang sangat pesat.

"Sumber daya manusia adalah kuncinya pendidikan. Kuncinya mengirim beasiswa dari angkatan ke angkatan," pungkasnya.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Ketua AAA Parlindungan Yonathan, Managing Director of Human Resources & General Affairs BPI Danantara Sanjay N. Bharwani, serta akademisi Indonesia dari kampus-kampus top global.

Tonton juga video "Mendagri soal Kabar Kepala Daerah Menyerah Tangani Bencana"




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork