Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menyalurkan bantuan logistik dan dana tunai untuk para korban banjir yang tersebar di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menteri P2MI, Mukhtarudin, menegaskan bahwa bantuan ini merupakan hasil penggalangan donasi yang melibatkan partisipasi aktif dari para pegawai, mitra kerja, serta pemangku kepentingan (stakeholder) terkait di lingkungan kementerian.
"KP2MI menggalang donasi dari stakeholder yang terkait dari pegawai, kemudian mitra dan terkumpulah berupa barang dan uang yang nanti akan kami salurkan melalui pemerintah yaitu BNPB," ujar Mukhtarudin, dalam konferensi pers di kantor P2MI, Jumat, (5/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan yang diserahkan terdiri dari berbagai kebutuhan mendesak bagi para pengungsi. Paket bantuan mencakup makanan, minuman, pakaian layak pakai, tenda pengungsian, hingga peralatan evakuasi seperti perahu karet. Untuk memastikan bantuan tersebut sampai ke tangan yang tepat, P2MI menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai mitra penyalur.
Mukhtarudin menjelaskan bahwa keputusan menyerahkan mekanisme distribusi diserahkan sepenuhnya kepada BNPB. Hal itu, karena BNPB dianggap memiliki pemetaan teknis yang akurat mengenai titik-titik lokasi bencana yang paling parah dan membutuhkan intervensi segera.
"Teknis penyalurannya kita serahkan kepada BNPB karena BNPB yang tahu proses, titik-titik mana yang membutuhkan," tuturnya.
Proses pengumpulan donasi ini dilakukan dalam waktu yang cukup singkat. Ia mengucapkan keprihatinan kepada para korban dan pegawai KP2MI yang terdampak.
"Hari ini sebagai bentuk kepedulian ini tentu kami juga mengucapkan terima kasih kepada para donator yang telah memberikan sumbangan berupa barang berupa uang yang nanti akan kami salurkan kepada korban baik di Aceh kemudian di Sumatera Utara maupun di Sumatera Barat dan tentu kami juga menyampaikan keprihatinan dan rasa duka yang mendalam musibah yang dialami oleh keluarga besar kita," tambahnya.
Berdasarkan laporan, terdapat empat orang pegawai P2MI yang bertugas di wilayah Aceh turut menjadi korban bencana ini. Meskipun tidak ada korban jiwa, para pegawai tersebut mengalami luka-luka dan kerusakan tempat tinggal. Sebagai wujud tanggung jawab dan empati, Kementerian P2MI memberikan santunan kepada masing-masing pegawai terdampak sebesar Rp 5 juta.
Momentum bantuan ini juga dimanfaatkan Kementerian P2MI untuk mengumumkan penyaluran santunan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kebakaran di Hong Kong. Total nilai santunan yang diberikan mencapai Rp 1,5 miliar.
"Kepada yang meninggal masyarakat itu sebesar Rp 20 juta kemudian yang sakit Rp 20 juta yang selamat Rp 10 juta dan ini jumlahnya keseluruhan kurang lebih Rp 1,5 miliar yang nanti akan kami salurkan sesuai mekanisme,'' pungkasnya.
Simak juga Video: Polri Fokus Kirim Bantuan ke Aceh Tamiang Daerah yang Lumpuh Total
(prf/ega)










































