Stockholm - Sebuah pernyataan kontoversial dikemukakan koran terkemuka Swedia Dagens Nyheter dalam editorialnya. Pemerintah Swedia dinilai tidak perlu minta maaf atas publikasi karikatur Nabi Muhammad di koran Nerikes Allehanda yang telah menimbulkan reaksi umat Islam."Pemerintah Swedia mulai sekarang punya tugas untuk mempertahankan prinsipnya dan menghadirkan dialog terbuka," demikian bunyi kutipan tulisan Dagens Nyheter seperti dilansi AFP, Sabtu (1/9/2007).Di bagian lain tertulis, umat Islam tidak akan pernah mendapatkan permintaan maaf seperti yang mereka harapkan. Sebelumnya, pada 18 Agustus lalu, koran Nerikes Allehanda menampilkan gambar kepala manusia dengan tubuh anjing yang disebut sebagai Nabi Muhammad. Gambar itu merupakan ilustrasi dari editorial bertajuk:
self-censorship, kebebasan bereksperesi dan beragama.Kontan saja, publikasi gambar ini mendapat reaksi keras dari sejumlah negara. Yang paling keras dilakukan Iran dan pakistan. Kedua negara itu memanggil diplomat Swedia yang ada di negaranya dan menyampaikan protes keras.Tak hanya itu, anggota organisasi Islam dari 57 negara OKI juga mengutuk gambar yang disebut sebagai upaya provokasi terhadap umat Islam. Pemerintah Swedia dituntut menghukum pembuat gambar dan koran yang mempublikasikan serta permintaan maaf.Jumat 31 Agustus lalu, sekitar 200 warga muslim melakukan protes di Oerebro, sebuah kota di sebelah barat ibukota Swedia Stockholm tempat Nerikes Allhanda bermarkas.Demonstran ditemui langsung penanggung jawab editor Ulf Johanssen namun dia menolak menyampaikan maaf. "Saya sangat menyesal jika banyak orang yang merasa tersinggung. Tapi itu bukan tujuan saya," kelitnya.Sebenarnya, apa yang dilakukan koran Nerikes Allehanda bagaimanapun juga merupakan blunder setelah pada tahun 2005 lalu koran dari negara tetangganya Denmark, Jylland Posten mempublikasikan beberapa gambar karikatur yang menghina Nabi Muhammad.Tapi berbeda dengan Denmark, Swedia dikenal sebagai negara yang dengan mudah menerima imigran dan para pengungsi. Di Eropa, Swedia menjadi tempat tujuan utama bagi para pencari suaka dari Irak yang kini menjadi komunitas imigran terbesar di salah satu negara skandinavia itu.
(bal/bal)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini